Jangan-Jangan, Indonesia Hanya Dijadikan Alat untuk Memasarkan Vaksin Tiongkok?

Jangan-Jangan, Indonesia Hanya Dijadikan Alat untuk Memasarkan Vaksin Tiongkok?
Presiden Joko Widodo bertemu dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi di Jakarta pada 13 Januari lalu. (Foto: Situs Kementerian Luar Negeri China)

"Kesempatan safari beliau ke Asia Tenggara yang salah satunya ke Indonesia kali ini, betul-betul saya gunakan untuk membicarakan kerja sama investasi dan beberapa proyek strategis, pariwisata hingga pemulihan ekonomi nasional," ujar Luhut dalam unggahannya di Instagram.

Melihat kunjungan dan kesepakatan ini, Evan mengingatkan agar hubungan Indonesia-China tidak seharusnya hanya diartikan dengan ukuran ekonomi.

"Dari sisi Indonesia yang menjadi masalah adalah apakah Indonesia mampu mengkapitalisasi atau menggunakan hubungan yang sangat dekat, termasuk soal vaksin, untuk mencapai kepentingan strategis Indonesia yang lebih besar," katanya.

"Misalnya untuk menghentikan kegiatan China di Laut Natuna Utara, baik itu dari segi coast guard atau surveillance, terkait soal illegal fishing."

Risiko dan peluang Indonesia dekat dengan China

Jangan-Jangan, Indonesia Hanya Dijadikan Alat untuk Memasarkan Vaksin Tiongkok? Photo: Dalam pernyataannya Kementerian Luar Negeri China mengatakan siap untuk terus membantu Indonesia dalam memproduksi vaksin. (Foto: Situs Kementerian Luar Negeri China)

 

Meskipun Indonesia diharapkan punya potensi untuk mengkapitalisasi hubungannya dengan China yang "mesra", Evan mengingatkan hubungan yang baik ini memiliki risiko implikasi negatif di ranah Indopasifik.

"Apakah hubungan Indonesia yang terlalu dipuji-puji oleh China itu justru malah menghambat agenda Indonesia dengan negara lain yang berseberangan dengan China, seperti Jepang, India, maupun Amerika Serikat?"

Sementara itu akademisi dari Universitas Gadjah Mada, Randy Wirasta Nandyatama menambahkan, relasi antara Indonesia dan China ini membuka peluang bagi Indonesia untuk secara perlahan mengajari China "mensosialisasikan normal untuk mengelola isu dalam tataran multilateral."

Presiden Joko Widodo telah menerima dosis kedua vaksin CoronaVac yang dikembangkan perusahaan Sinovac Biotech di China

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News