Jangan Lewatkan Festival Jaranan Buto Ya!

Bedanya, properti kuda pada tarian Jaranan Buto yang digunakan tidaklah menyerupai bentuk kuda secara nyata, melainkan berwajah raksasa atau Buto.
Begitu pula dengan para pemainnya yang juga menggunakan tata rias sadis dan menyeramkan layaknya seorang raksasa dengan muka merah, bermata besar, bertaring tajam, berambut panjang dan gimbal.
Bramuda menambahkan, 30 grup bisa saja bertambah sampai nanti hari pelaksananan.
Seni Tari Jaranan Butho tahun ini akan dipentaskan mulai pukul 10.00 hingga pukul 17.00 WIB.
Satu grup biasanya terdiri dari 6-8 orang penari dengan 8-12 orang penabuh musik.
Mereka nantinya yang menari dengan menggunakan replika Kuda Kepang yang terbuat dari kulit lembu yang dipahatkan karakter raksasa.
Tari Jaranan Buto dalam pementasannya diiringi alunan musik seperti kendang, dua bonang, dua gong besar, kempul terompet, kecer (seperti penutup cangkir) yang terbuat dari bahan tembaga dan seperangkat gamelan.
Seni tari jaranan buto dalam perkembangannya memiliki inovasi.
Kota Banyuwangi sedang ramai dengan sejumlah festival kebudayaan.
- Dihadiri 142 Ribu Pengunjung, Festival Semarapura ke-7 Catat Transaksi Rp 20 Miliar
- Festival Budaya di Rumah Singgah Tuan Kadi, Harmoni Melayu & Seruan Peduli Lingkungan
- Festival Budaya Jepang Tampilkan Beragam Pop Culture
- Menyosialisasikan Pilkada Damai, Pemuda Indonesia Center Gelar Festival Budaya
- Kenduri Swarnabhumi 2024: Sukses Gelar 7 Festival, Generasi Muda Selalu Dilibatkan
- Ritual Sakral Ajun Arah Ditampilkan di Festival Lek Nagroi, Bentuk Pelestarian Tradisi