Jangan Remehkan Bahaya Nyamuk Demam Berdarah

Jangan Remehkan Bahaya Nyamuk Demam Berdarah
Jovee & Lifepack menggelar webinar We The Health dengan tema mengenai demam berdarah dengeu (DBD). Foto tangkapan layar

jpnn.com, JAKARTA - Lifepack, apotek online khusus penderita penyakit kronis bersama dengan Jovee, aplikasi yang bisa merekomendasikan suplemen secara personal kembali menggelar webinar We The Health dengan tema mengenai Demam Berdarah Dengeu (DBD).

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kasus demam berdarah dengue (DBD) hingga Juli 2020 telah mencapai 71.633 kasus dengan angka kematian mencapai 459.

“Berangkat dari masih tingginya kasus DBD di Indonesia, Lifepack & Jovee tergerak untuk memberikan peringatan sekaligus mengedukasi masyarakat bahwa selain bahaya virus corona yang masih mengintai, ancaman penyakit DBD perlu juga diwaspadai. Kami menghadirkan pakar yang ahli di bidangnya, untuk membantu agar mencegah terkena penyakit DBD," ujar Natali Ardianto, CEO Lifepack & Jovee.

Dr. Dominicus Husada  sebagai dokter spesialis anak mengungkapkan demam berdarah masih tergolong dalam penyakit yang membahayakan, hingga dapat menghilangkan nyawa seseorang.

Untuk itu, ada empat unsur yang membuat penyakit ini bisa menular ke banyak orang yakni, Virus Dengue, nyamuk Aedes Aegypti, manusia, dan lingkungan sekitar, dan diperlukan berbagai persiapan untuk mencegah agar terhindar dari DBD.

“Untuk mencegah terkena DBD, masyarakat perlu untuk membersihkan lingkungan sekitar mereka tinggal. Namun membersihkan lingkungan dan rumah saja tidak cukup. Harus ada upaya pencegahan lain agar nyamuk tidak berkembang biak di rumah seperti, memakai obat nyamuk, lotion anti nyamuk, dan lain sebagainya," papar dia.

Di musim pancaroba seperti sekarang ini, perlu banyak melakukan berbagai pencegahan penyakit DBD, salah satunya adalah dengan gerakan 3M, yaitu Menguras, Mengubur, dan Mendaur Ulang.

Namun selain memperhatikan lingkungan, tetap perlu memenuhi asupan untuk tubuh agar daya tahan tubuh tetap terjaga.

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan kasus demam berdarah dengue (DBD) hingga Juli 2020 telah mencapai 71.633 kasus dengan angka kematian mencapai 459.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News