Jangan Sampai Terlambat, Deteksi Dini Penyakit Autoimun

Jangan Sampai Terlambat, Deteksi Dini Penyakit Autoimun
Mikha Tambayong dan mendiang ibunda. Foto: Instagram/miktambayong

jpnn.com - Suasana duka sedang menyelimuti keluarga aktris Mikha Tambayong lantaran ibunda Deva Sheila Malaihollo, tutup usia pada hari Minggu (3/3) petang akibat penyakit autoimun. Penyakit autoimun terjadi akibat sistem imun yang menyerang sel-sel sehat dalam tubuh. Gejala yang ditimbulkan pun beragam dan penting untuk diketahui.

Adanya penyakit autoimun memang kerap tak disadari penderitanya, sehingga membuatnya terlambat terdeteksi. Padahal, semakin terlambat terdeteksi, maka semakin rendah pula tingkat keberhasilan pengobatannya.

Deteksi dini penyakit autoimun

Untuk meningkatkan keberhasilan pengobatan autoimun, deteksi dini dan disiplin dalam menjalankan terapi amatlah penting. Sebagai langkah deteksi dini, berikut ini adalah tanda dan gejala penyakit autoimun yang perlu mendapat perhatian.

  • Lemas
  • Nyeri otot
  • Bengkak dan kemerahan di area tubuh tertentu
  • Demam ringan
  • Kesulitan konsentrasi
  • Baal dan kesemutan
  • Kerontokan rambut
  • Kulit kemerahan

Gejala-gejala yang disebutkan di atas memang tidak spesifik merujuk pada jenis penyakit autoimun tertentu. Namun, jika sampai terjadi, gejala-gejala di atas bisa menjadi alarm agar Anda waspada.

Gejala yang lebih khas umumnya terjadi di kemudian hari. Pada lupus misalnya, gejala khasnya bisa berupa kemerahan di area pipi dan silau berlebihan ketika terpapar sinar matahari. Lain lagi dengan diabetes tipe 1, yang gejala khasnya adalah haus berlebihan, penurunan berat badan secara drastis, serta mudah lemas.

Sedangkan pada sklerosis kompleks, gejala yang menjadi cirinya adalah kelemahan anggota gerak tubuh, gangguan bicara, hingga penurunan daya ingat—bergantung pada area otak mana yang diserang.

Jika sampai mengalami gejala-gejala di atas, apalagi gejala khas, segera periksakan diri ke dokter untuk mengevaluasi apakah benar atau tidak kemunculan gejala yang dirasakan didasari oleh penyakit autoimun.

Adanya penyakit autoimun memang kerap tak disadari penderitanya, sehingga membuatnya terlambat terdeteksi. Padahal, semakin terlambat terdeteksi, maka semakin rendah pula tingkat keberhasilan pengobatannya.

Sumber klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News