Jangan Sepelekan La Nina, Waspadalah!

Jangan Sepelekan La Nina, Waspadalah!
Warga menggunakan payung saat hujan di kawasan Semanggi, Jakarta, Rabu (13/11/2019). Foto: ANTARA/Nova Wahyudi

jpnn.com, JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG menyebut memasuki bulan Oktober 2020, fenomena la nina mulai terjadi.

Dampak yang akan terjadi adalah kenaikan curah hujan hingga 40 persen dibanding kondisi normal.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengimbau masyarakat di sejumlah daerah rawan bencana untuk waspada dan melakukan mitigasi mandiri.

Deputi Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Lilik Kurniawan mengajak setiap pemangku kepentingan termasuk masyarakat agar mengantisipasi fenomena cuaca la nina dengan memanfaatkan data meteorologi sehingga dapat melakukan mitigasi bencana secara seksama.

Lilik menyampaikan hal tersebut dalam webinar bertema "Fenomena La Nina apa yang harus dilakukan?", Minggu (11/10).

Ia mengatakan BMKG sudah menyuplai berbagai data prakiraan cuaca yang dapat diakses publik.

BNPB juga memiliki aplikasi InaRisk yang memetakan bencana di berbagai daerah di Indonesia.

Data yang tersedia, kata dia, dapat dimanfaatkan pemerintah dan publik untuk merencanakan berbagai hal sehingga la nina yang ada di depan mata tidak menimbulkan kerugian besar baik secara materi maupun nonmateri.

La nina adalah fenomena alam yang menyebabkan curah hujan di suatu kawasan turun dalam intensitas yang berlebih.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News