Januari-Maret Curah Hujan Turun, Waspada Kebakaran

Selain di area itu, titik api muncul juga di lahan lain. Kumpulan asap pekat di lokasi kebakaran menusuk hidung.
Bahkan beberapa pekerja penggali parit di wilayah itu tak mampu melanjutkan pekerjaan dikarenakan terganggu gumpalan asap.
“Kebakaran sudah terjadi beberapa hari lalu. Akibat titik api yang lumayan banyak. Semalam kami malah tak bisa kerja. Api memang tak besar, tapi akibat angin yang berhembus kencang mengakibatkan api hidup kembali. Ini terjadi berulang kali,” ucap seorang penggali parit di area itu.
Terpisah, Lurah Bansir Darat Patrisia mengatakan, ada beberapa titik api muncul di wilayahnya. Pertama di Kompleks Permata Paris II dan Sepakat II.
“Kami (Kelurahan) berkoordinasi dengan pihak BPBD, Pol PP, Babinkamtibmas, Babinsa, dan Damkar Pandu Siaga setempat melakukan pemantauan titik api,” ungkapnya.
Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Kalbar Anton P Widjaya mengatakan, sesuai dengan prediksi BMKG, curah hujan dari Januari hingga Maret memang menurun.
“Artinya kondisi cuaca ini panas dan ancaman kebakaran lahan wajib diantisipasi dengan meningkatkan kesiapsiagaan agar mampu mendeteksi dan mengendalikan api,” ungkapnya. (iza)
Kebakaran lahan gambut mulai melanda Kalimantan Barat. Selasa (10/1).
Redaktur & Reporter : Ragil
- Kebakaran di Pekanbaru Dapat Dikendalikan Berkat Respons Cepat Dirjen Bina Adwil
- Kemendagri dan Pemerintah Denmark Siap Kerja Sama untuk Memperkuat Pemadam Kebakaran
- Kawasan Hutan Lindung TNTN Terbakar, Diduga Akibat Pembukaan Lahan Ilegal
- Ayah & Anak Meninggal Akibat Kebakaran di Kedung Rukem Surabaya
- Korsleting Listrik di Toko Penjual Petasan Jadi Petaka
- Polisi Usut Penyebab Kebakaran Puluhan Kios di Sukahaji Bandung