Jelang 2022, Pemerintah Masih Ada Pekerjaan Rumah Capai Target Energi Terbarukan

20

Jelang 2022, Pemerintah Masih Ada Pekerjaan Rumah Capai Target Energi Terbarukan
Ilustrasi RDF diproses melalui metode biodrying untuk dijadikan energi terbarukan dan dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif. Foto dok SIG

“Jadi memang harus menambah 13 ribu MW. Dalam empat tahun ke depan kita harus bisa mengejar itu, kapasitas yang harus dibangun 3 ribuan MW setiap tahun. Ini tantangan,” ujar Fabby.

Dia mendesak pemerintah melengkapi dan memperbaiki kerangka regulasi yang memungkinkan pengembangan energi terbarukan bisa lebih cepat.

Regulasi yang menghambat pengembangan energi terbaurkan harus diganti. Untuk meningkatkan daya tarik investasi, tidak harus melalui pemberian insentif.

“Kepastian peraturan itu penting," tambahnya.

Fabby menegaskan lelang energi terbarukan harus jelas setiap tahunnya sehingga investor bisa mengalokasikan rencana investasinya dalam jangka panjang di Indonesia.

“Frekuensinya diatur, volume lelang juga diatur,” kata Fabby.

Sementara itu dari sisi pembiayaan transisi energi, peneliti Prakarsa Fiona Armintasari mengatakan perlu melibatkan berbagai pihak: pemerintah, lembaga keuangan internasional, dan institusi perbankan.

Saat ini lembaga keuangan internasional mendominasi pembiayaan transisi energi. Padahal peran bank terutama swasta, sangat penting dalam mendorong transisi energi, apalagi di Indonesia sekitar 80% aset keuangan dipegang bank swasta.

Tercatat pemerintah memiliki banyak pekerjaan rumah untuk mewujudkan transisi energi, terutama menuju energi terbarukan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News