Jelang Peringatan Hari Anak Nasional, Ingrid Kansil: Perlindungan Anak Masih Sangat Lemah

Jelang Peringatan Hari Anak Nasional, Ingrid Kansil: Perlindungan Anak Masih Sangat Lemah
Wakil Sekjen Partai Demokrat Ingrid Kansil saat mengunjungi anak-anak di salah satu sekolah. Foto source for jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Sekjen Partai Demokrat Ingrid Kansil merasa prihatin melihat angka kekerasan terhadap anak yang setiap tahunnya meningkat dan tidak menunjukkan adanya perbaikan dalam sistem penangananya.

Ironisnya, kasus kekerasan terhadap anak justru banyak terjadi di lingkungan pendidikan dan tempat tinggal.

Padahal kata Ingrid, semestinya dua lingkungan ini menjadi tempat perlindungan bagi anak-anak.

"Terkuaknya kasus pelecehan seksual terhadap anak yang dilakukan oleh oknum petugas P2TP2A di Lampung Timur menjadi catatan penting bagi kita semua. Bahwasanya, sistem perlindungan anak di Indonesia masih sangat lemah," seru Ingrid.

"Salah satu yang pernah saya sampaikan ketika menjadi Anggota Komisi VIII DPR RI, yakni pembentukan satgas anak. Hal ini menjadi salah satu upaya pencegahan bagi terjadinya kasus-kasus kekerasan terhadap anak," katanya.

“Saya melihat pemerintah melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI sudah membentuk Satgas PPA," cetus politisi yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (Ipemi) ini.

Satgas PPA berperan untuk membantu dalam mencegah, menjangkau, dan mengidentifikasi kasus kekerasan perempuan dan anak.

"Saya sangat mengapresiasi hal tersebut sebagai salah satu upaya pemerintah memperbaiki sistem perlindungan serta pendampingan bagi para korban kekerasan perempuan dan anak. Karena satgas tersebut merupakan garda terdepan dan ujung tombak perlindungan perempuan dan anak," tuturnya.

Ironisnya menurut Ingrid Kansil kasus kekerasan terhadap anak justru banyak terjadi di lingkungan pendidikan dan tempat tinggal.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News