Jemaah Islamiyah Incar Lulusan Terbaik Pesantren untuk Dilatih Jadi Teroris
Karso ditangkap pada 2019 lalu dan telah berstatus narapidana dengan masa hukuman 3 tahun 8 bulan penjara.
Para kader baru JI yang umumnya anak-anak muda cerdas dari beberapa pondok pesantren tersebut direkrut secara profesional.
Target jaringan tersebut mendapatkan anak cerdas dengan peringkat 1-10 di ponpesnya untuk dijadikan pemimpin masa depan JI.
“Tiap angkatan 10-15 orang dari Pulau Jawa dan dari luar Pulau Jawa. Total 95 orang yang sudah dilatih dan terlatih," beber Argo.
Mantan Kapolres Nunukan ini menambahkan, para anggota muda itu dilatih seperti militer supaya bisa bertempur apabila dalam situasi penyerangan.
"Termasuk juga menggunakan senjata api dan dilatih menjadi ahli perbengkelan, perakitan bom, ahli tempur sampai ahli sergap yang mereka sebut sebagai pasukan khusus dengan seragam khusus,” urai Argo.
Sejauh ini total sudah tujuh angkatan sebanyak 96 anggota muda yang dilatih di sejumlah pusat pelatihan yang tersebar di Jawa Tengah.
“Setelah pelatihan di sini (Semarang), generasi muda ini selanjutnya dikirim ke Suriah untuk mendalami pelatihan militer dan perakitan senjata api serta bom," kata Argo.
Densus 88 telah membongkar tempat latihan jaringan teroris Jemaah Islamiyah (JI) di kawasan Jawa Tengah. Di lokasi yang merupakan sebuah vila, para generasi muda teroris dilatih untuk siap tempur dan merakit bom.
- Densus 88 Antiteror Bekuk 7 Terduga Anggota JI
- Kapolda Sumsel Minta Mantan Narapidana Turut Jaga Keamanan dari Ancaman Terorisme
- Berantas Terorisme, BNPT Minta Masyarakat Menyaring Konten Radikalisme di Dunia Maya
- Kepala BNPT: Terorisme Kejahatan Kemanusiaan, Tidak Sesuai dengan Nilai Agama
- Prancis Siaga Maksimal Setelah 137 Orang Dibantai Teroris di Rusia
- Kutuk Serangan Teroris di Moscow, Kepala BNPT: Terorisme Ancaman Serius Terhadap Perdamaian Dunia