Jenderal Sudirman Serang Markas Belanda, Lantas Pergi Melanjutkan Gerilya

Jenderal Sudirman Serang Markas Belanda, Lantas Pergi Melanjutkan Gerilya
Kondisi rumah di Desa/Kecamatan Karangan yang dulu pernah disinggahi Jenderal Sudirman untuk beristirahat serta menyusun strategi militer. Foto: ZAKI JAZAI/RADAR TRENGGALEK/JPNN.com

Sehingga waktu itu hanya terjadi beberapa pertempuran kecil saja, yang membuat Belanda tidak terlalu memprioritaskan pasukannya ke wilayah Trenggalek.

Ini dimanfaatkan Jenderal Sudirman bersama pasukannya untuk bergerilya untuk menuju daerah Kediri- Nganjuk, hingga kembali lagi ke Trenggalek untuk meneruskan perjalanannya ke Jogjakarta.

“Seperti yang diceritakan, setiap perjalananya Jenderal Sudirman selalu ditandu, maka sering kali untuk mengelabuhi Belanda dilakukan penyamaran dengan tandu itu,” jelasnya.

Sementara itu Nanda Taqwa, cucu Tarijan mantan Kepala Desa (Kades) Karangan yang dahulu rumahnya pernah disinggahi Jendral Sudirman ketika gerilya mengatakan, bukti sang jenderal pernah singgah di rumah kakeknya hanya sebatas cerita secara temurun-temurun.

Sebab, zaman dahulu keberadaanya sangat dirahasiakan, setelah pergi tidak meninggalkan jejak. Saat ini hanya bangunan rumah seperti tiang, dan gentingnya yang menjadi saksi bisu tentang keberadaan jendral besar tersebut.

“Karena dalam suasana perang mungkin tidak terpikir benak kakek saya untuk mengambil foto dokumentasi seperti saat ini,” imbuhnya.

Sedangkan berdasarkan cerita dari sang kakek, selain beristirahat Jenderal Sudirman juga menyusun strategi untuk menyerang markas Belanda di wilayah Kecamatan Karangan.

Setelah serangan tersebut, Jenderal Sudirman bersama pengawalnya langsung pergi meninggalkan kediaman kakeknya untuk melanjutkan perjalanan ke Kecamatan Suruh, yang diteruskan ke Bodag, Kecamatan Panggul.

Panglima Besar Jenderal Sudirman tampaknya sangat cermat menentukan rute gerilya hingga melewati wilayah Trenggalek, Jatim.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News