Jepang Membuka Diri Lagi Bagi Turis Asing yang Memiliki Asuransi dan Pemandu Wisata

Pemerintah Jepang baru-baru ini sudah tidak mengharuskan lagi warga pada umumnya untuk mengenakan masker walau di mana-mana masih tampak warga mengenakan masker.
Sebelum pandemi terjadi, warga Jepang sudah terbiasa menggunakan masker untuk mencegah penyebaran kuman dan juga melindungi diri dari polen.
Jepang sudah melakukan 'uji coba' bagi rombongan wisata dengan kedatangan sekitar 50 orang bulan lalu, kebanyakan mereka adalah agen perjalanan tetapi satu di antara mereka positif terkena COVID-19.
James Jang agen perjalanan dari Australia yang mengikuti uji coba salah satu paket tur ke Jepang tersebut mengatakan aturan yang ketat mungkin akan membuat turis enggan datang.
"Klien akan bisa menerima mengenakan masker di dalam ruangan namun mengenakannya selama 24 jam penuh pasti memberatkan," kata Jang.
"Biaya agar pemandu bersama dengan mereka setiap waktu juga akan membuat klien enggan dan mungkin akan menunda kedatangan sampai nanti aturan lebih dilonggarkan."
Seorang penarik becak roda tiga Masao Usui mengatakan dia senang bahwa sekarang turis asing kembali lagi ke sana.
"Saya berharap dari lubuk hati paling dalam bahwa banyak turis asing akan kembali ke Jepang dan menghabiskan waktu mereka dengan enak di sini," katanya.
Turis asing yang mengunjungi Jepang diharuskan mengenakan masker, memiliki asuransi kesehatan pribadi dan harus menjadi bagian dari rombongan wisata yang memiliki pemandu lokal
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Sudirman Cup 2025: Sempat Tertinggal 0-2, Jepang Mengalahkan Malaysia
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Orang Tertua di Jepang Meninggal Dunia, Sebegini Usianya