JICT Makin Agresif di Tengah Persaingan Global

JICT Makin Agresif di Tengah Persaingan Global
Kantor Jakarta International Container Terminal (JICT) di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Foto: Dokumen JPNN.Com

Persatuan dibutuhkan untuk mempercepat upaya membawa Tanjung Priok sebagai pelabuhan hub di Asia Tenggara, membangun kredibilitas yang baik bagi korporasi dan menjaga iklim investasi di Indonesia.

Sementara menurut Ricky Virona Martono – Trainer, Executive Development Services - PPM Manajemen, untuk menjadikan Tanjung Priok sebagai hub, perlu disiapkan peralatan dan teknologi bongkar muat kontainer ke dermaga, birokrasi yang efisien agar menarik bagi perusahaan kapal yang akan bersandar.

“Akses transportasi dari pelabuhan menuju titik pengiriman (pabrik, gudang, lokasi konsumen) yang efektif sehingga barang langsung dikirim dan tidak perlu berlama-lama di pelabuhan,” ucapnya.

Memasuki usianya yang ke 20 tahun JICT telah memperoleh berbagai penghargaan diantaranya sebagai Container Terminal.

Kemudian pada 2014 JICT mengirim karyawannya untuk memberikan pelatihan bagi pelabuhan dan container terminal di bawah Hucthison Ports Holdings ke Oman dan Tanzinia.

Hal tersebut menunjukan keuntungan yang diperoleh Indonesia dari kerja sama dengan pihak luar.

Soal temuan BPK terkait indikasi korupsi di JITC yang menyebabkan kerugian negara sebesar Rp4,08 triliun, manajemen JICT menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwenang.

“Kami menghormati sepenuhnya proses penegakan hukum. Yang jelas, selama proses tersebut berlangsung, manajemen JITC harus bertanggunjawab kepada para pemegang saham untuk memastikan operasional dan bisnis perusahaan berjalan seperti biasa, dengan tetap mengindahkan hak serta kewajiban pekerja," tutur Riza.

Menghadapi persaingan global yang semakin ketat, Wakil Direktur Utama JICT, Riza Erivan, bertekad menyatukan seluruh kekuatan di JICT.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News