Jika Rambutnya Dipotong, Dia Kesurupan
Minggu, 02 Mei 2010 – 04:38 WIB
Sambil terus memegangi Nurleli, gurat kecemasan terpancar di wajah Ade, juga Lisman, dan nenek. Bagaimana tidak, di tengah malam, mereka harus naik perahu, menerjang ombak yang cukup tinggi, selama kurang lebih dua jam untuk mencapai Puskesmas Bungus Teluk Kabung, belum lagi Nurleli tiap sebentar mengerang kesakitan, seperti sudah hendak melahirkan.
Baca Juga:
”Saya sempat menduga-duga mama melahirkan di laut, tapi diam saja,” lanjut Ade yang ditemui Padang Ekspres di rumahnya di Sungai Pisang. Dan dugaannya tak meleset, baru sekitar satu jam perjalanan, tepatnya di ujung kawasan Batu Ruso, dekat Teluk Sirih, Ade mendengar tangisan bayi.
”Mama melahirkan,” teriaknya memecah kegundahan semua yang ada dalam perahu dan mata mereka langsung tertuju pada perut bagian bawah Nurleli. Benar saja, di sana sudah tergeletak sesosok bayi mungil dengan rambut lurus seperti rambut Charlie ST 12, berlumuran darah.
Bagian pusarnya masih tersambung ke rahim Nurleli, namun dengan lincah bayi itu menggeliat, dan mulai menatap satu persatu orang yang ada di kapal itu, seperti ingin berbicara. Padahal tubuhnya saat itu sudah membiru, sangat biru sehingga semuapun khawatir, dan langsung menyelimutinya. Anehnya tangisan bayi itu hanya sesaat setelah lahir, setelah itu dia mulai tenang.
Bocah berambut hingga pinggul ini, Ari Putra Lautan, 10, dilahirkan di atas perahu yang sedang mengarungi lautan ketika sedang membawa ibunya untuk
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor