Johana Jembise, Perempuan Pertama Papua Bergelar Guru Besar

Perjuangan Paling Berat, Masuk Jurnal Internasional

Johana Jembise, Perempuan Pertama Papua Bergelar Guru Besar
Prof. Dr. Johana Jembise, MA, perempuan Papua pertama yang menyandang gelar profesor memberikan keterangan kepada wartawan usai pengukuhan guru besar Universitas Cenderawasih. Foto: Marthen Boseren/Cenderawasih Pos
Menurut perempuan kelahiran Manokwari, 1 Oktober 1958 itu, masalah terberat yang harus dilalui adalah memuat karya ilmiah di jurnal internasional. Sebab, berkali-kali dia mengirim tulisan ke jurnal internasional, tapi selalu ditolak.

Beberapa kali tulisan yang dia kirim dikembalikan. Pihak dewan redaksi meminta tulisan direvisi agar memenuhi standar internasional dan bisa diterima publik internasional.

"Itu yang membuat saya mengalami kendala beberapa kali penundaan untuk meraih guru besar karena harus merevisi jurnal-jurnal ini," kata Johana di kampus Universitas Cendrawasih (Uncen) Jayapura.

"Untuk mendapatkan jurnal internasioanal sangat susah. Karena itu, kebayakan calon guru besar lari ke akreditasi pendidikan tinggi yang ada Jakarta jika tidak berhasil meraih akreditasi internasional," sambung ketua Program Magister Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Uncen tersebut.

JOHANA Jambise membuktikan bahwa perempuan Papua bisa berprestasi di bidang akademik. Sepuluh hari lalu dia dinobatkan sebagai guru besar Universitas

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News