Jokowi Baru Mengumumkan Larangan Ekspor Minyak Goreng, Pengusaha Sawit Sudah Memprediksi Ujungnya

Jokowi Baru Mengumumkan Larangan Ekspor Minyak Goreng, Pengusaha Sawit Sudah Memprediksi Ujungnya
GAPKI mengatakan larangan ekspor olahan sawit mentah akan berpengaruh terhadap jutaan petani kecil. ()

Ketika ditanya mengenai tenggat waktu yang disebutkan oleh Dewan Minyak Sawit Indonesia tersebut, seorang pejabat senior Kementerian Perdagangan, Veri Anggrijono, mengatakan kepada kantor berita Reuters "kita semua berharap ini bisa diselesaikan dengan segera."

Kementerian Perdagangan Indonesia pada Rabu (27/04) mengatakan, kebijakan ekspor tersebut akan dikaji setiap bulan, dan Menteri Airlangga Hartarto mengatakan kebijakan ekspor akan dicabut bila harga minyak goreng di dalam negeri turun ke harga Rp14.000 per liter.

Di Jakarta hari Kamis (28/04), harga minyak goreng masih dijual di harga Rp19.000 - Rp20.000 per liter.

Menurut Sahat Sinaga, usaha sebelumnya untuk menurunkan harga minyak goreng di dalam negeri disebabkan karena masalah distribusi, dan bukan karena kurangnya pasokan bahan mentah minyak sawit.

Dengan keterlibatan Bulog dan BUMN lain mengurusi distribusi saat ini, ia mengatakan dampaknya akan segera terasa di pasar.

"Ini akan berhasil, tidak lama lagi. Setelah Lebaran, pasar akan banjir lagi," katanya.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan keputusan larangan ekspor sawit diambil setelah pertimbangan yang seksama lewat pemantauan harga minyak goreng setiap hari di pasar.

"Saya berharap kita semua mengerti betapa pentingnya kebijakan tersebut dilakukan sekarang," katanya.

Indonesia diperkirakan akan menghentikan larangan ekspor produk minyak sawit dalam beberapa pekan mendatang saat situasi pasokan di dalam negeri mulai stabil

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News