Jokowi Buktikan Keseriusan Atasi Kesenjangan di Dunia Usaha
PSI menilai, cara Presiden mengatasi kesenjangan antara pelaku usaha, imkro, kecil, menengah, dan besar sudah tepat dengan menaikkan kapasitas usaha (capacity building) UMKM.
Bukan dengan memangkas dan mempersulit yang sudah besar. “Semua skala usaha sama-sama naik baik kecil, sedang, dan besar. Bukan dengan menurunkan salah satunya dengan menaikan yang lain. Sebab UMKM juga sangat tergantung kepada kepada usaha-usaha yang lebih besar diatasnya,” ucap dia.
Sementara itu, peringkat kemudahan berusaha Ease of Doing Business (EoDB) mengalami perbaikan.
Menurut survei Bank Dunia 2018, Indonesia berada di peringkat 72 dari sebelumnya.
Indonesia mengalami kenaikan 19 peringkat, setelah Bank Dunia mempertimbangkan berbagai indikator pencapaian di sektor publik (pemerintah) dalam memperbaiki regulasi iklim usaha dan investasi.
Posisi Indonesia unggul atas negara berkembang lainnya, diantaranya Afrika Selatan (82), India (100), Filipina (113), dan Brazil (125).
Pada tahun ini, posisi Indonesia berhasil melewati Tiongkok yang berada pada peringkat ke-78.
World Bank mengakui bahwa Indonesia setidaknya telah melakukan perbaikan pada tujuh indikator.
PSI menyatakan Presiden Joko Widodo melalui sistem telah berupaya atasi kesenjangan melalui kebijakan PPh 0,5 persen bagi UMKM.
- Pertamina Berikan Kado untuk Kebangkitan UMKM di Indonesia
- MenKopUKM Bidik Inabuyer B2B2G Expo 2024 untuk Memperluas Pasar UMKM
- iFortepreneur 2024 Bantu Mempercepat Transformasi Digital UMKM
- KB Bank & Daimler Commercial Vehicles Indonesia Teken Kerja Sama Dealer Financing
- Dukung UMKM, J&T Express Gandeng Arief Muhammad Luncurkan Kampanye #JADIBISA
- Kunjungi Dekranas Expo, Ibu Iriana Jokowi Beli Batik & Gelang di UMKM Binaan Pertamina