Jokowi Ditunjuk jadi Imam Salat, Pengurus MUI Keberatan
jpnn.com - jpnn.com - Pengurus MUI Pusat Anton T Digdoyo terusik melihat Presiden Joko Widodo menjadi imam salat jamak qasar di Masjid Al-Fattah, Ambon, Jumat (24/2).
Dia mempertanyakan kenapa presiden yang dipilih untuk memimpin salat, sementara di sana ada Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan mantan Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin.
Pasalnya, menurut Anton, presiden tidak fasih dalam membaca Alquran. Bahkan bisa disebut berantakan.
"Saya pernah lihat Jokowi jadi imam salat. Bukan hanya bacaannya kacau, tapi juga gerakan-gerakan salatnya, tuma'ninah, i'tidalnya pun masih kacau. Maka saya heran kok dia jadi imam salat padahal disitu ada banyak ulama seperti Pak Din, Menag," jelas Anton saat dihubungi, Sabtu (25/2).
Mantan petinggi Polri ini mengatakan, untuk jadi imam salat, ada persyaratan minimal yang sangat ketat dan tegas. Salah satunya adalah bisa melafalkan bacaan salat dengan baik.
"Antara lain bacaannya bagus, iman akidahnya bagus, ilmu agamanya bagus dan lain-lain. Kalau persyaratan minimalis tersebut tak dipenuhi, jangan jadi imam salat. Itu ibarat terjerumus ke jurang atau menjerumuskan diri ke jurang apalagi makmumnya ikut masuk jurang," katanya mengingatkan.
Presiden yang kemarin berkunjung ke Ambon untuk menghadiri acara Muhammadiyah dan masyarakat adat Maluku melaksanakan salat Jumat di Masjid Al-Fattah. Usai salat Jumat, dia bertanya kepada menteri agama apakah langsung melaksanakan salat asar jamak qasar.
"Saya jawab, 'Iya pak, dan bapak yang jadi imamnya'," kata Menag Lukman menceritakan.
Pengurus MUI Pusat Anton T Digdoyo terusik melihat Presiden Joko Widodo menjadi imam salat jamak qasar di Masjid Al-Fattah, Ambon, Jumat (24/2).
- Ketum MUI dan LDII Yakini Kebebasan Beragama Adalah Identitas Bangsa
- Sikap MUI Terhadap Putusan MK, Pimpinan Parpol Sebaiknya Legawa
- Prabowo Gencarkan Silaturahmi Politik di Momen Idulfitri, MUI Bereaksi
- MUI Minta KPI Beri Sanksi untuk Tiga Stasiun TV yang Menayangkan 4 Acara ini
- Ni'am: Idulfitri Jadi Momentum Rekonsiliasi Nasional Menuju Perbaikan Negeri
- Pro Kontra Mudik Lebaran, Zainut MUI: Rasulullah saja Rindu Kota Kelahirannya