Jokowi Keluhkan Distribusi Bansos, Yandri: Makanya Jangan Anggap Remeh

Jokowi Keluhkan Distribusi Bansos, Yandri: Makanya Jangan Anggap Remeh
Presiden Jokowi. Foto: Ricardo/JPNN.com

Kemudian, bantuan itu bisa disalurkan secara cepat dan tepat sasaran dengan melibatkan RT/RW yang nantinya akan memanggil penerima bansos, sehingga rakyat tidak berkumpul atau berkerumun untuk mendapatkan bantuan.

"Jadi Pak Jokowi menurut saya jangan main pidato-pidato terus dan akhirnya rakyat di bawah menganggap seolah-olah dapat semua bantuan. Ini yang bikin kisruh di tingkat desa," jelas Yandri.

Hal ini, menurutnya, membuat para kepala desa menjadi sasaran masyarakat. Mereka ada yang dituduh makan uang bansos, dan pilih kasih.

Padahal kades tidak mengetahui data penerima bansos karena bukan berasal dari keluarahan yang mengeluarkan data itu.

"Jadi kalau hari ini Pak Jokowi mengatakan baru 15 persen BLT atau sembako tersebar, ya itu tadi, pola koordinasi, pola komunikasi atau penyampaian seolah-olah menggampangkan masalah, masyarakat akan mendapatkan bantuan, ternyata itu kan jauh dari harapan. Yang terdampak kan lebih dari 20 juta KK," tambahnya.(fat/jpnn)

Presiden Jokowi mengeluhkan distribusi bansos berupa BLT yang diberikan pemerintah pusat untuk warga terdampak covid-19 mengalami masalah.


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News