Jokowi Minta Petani Beralih ke Pertanian Modern

Jokowi Minta Petani Beralih ke Pertanian Modern
Presiden Joko Widodo. Foto: Humas Kementan

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan dalam 4,5 tahun terakhir pemerintah telah melaksanakan pengadaan alsintan dalam jumlah besar dan menetapkan visi mekanisasi pertanian modern.

Menurut dia, tidak mungkin capaian swasembada beras dan jagung saat ini diraih dengan cara-cara tradisional.

"Mekanisasi mempercepat cara kerja petani, menggugah anak muda kembali ke pertanian, dan meningkatkan produksi pangan kita secara luar biasa. Pada tahun 2014, level mekanisasi pertanian hanya 0,14. Pada tahun 2018 kemarin meningkat signifikan menjadi 1,68,” jelas Amran.

Kementan telah menguji efisiensi lima alsintan yang berbasis teknologi 4.0, yaitu atonomous tractor, robot tanam, drone sebar pupil, autonomous combine, dan panen olah tanah terintegrasi.

Amran menambahkan, alsintan berbasis teknologi 4.0 ini bila dibandingkan alsintan konvensional meningkatkan efisiensi waktu kerja berkisar 51 hingga 82 persen, dan efisiensi biaya berkisar 30 hingga 75 persen.

Karenanya Mentan menetapkan Program Pertanian 4.0 pada bulan Juni 2019 yang lalu, sesuai arahan Presiden Jokowi. Diharapkan  pemanfaatan Pertanian 4.0 dapat meningkatkan efisiensi waktu kerja dan efisiensi biaya secara signifikan, serta memberikan keuntungan bagi petani.

"Jauh sangat efisien dan menguntungkan petani. Efisiensi kerja dengan menggunakan alsintan dapat terlihat dalam waktu kerja olah tanah yang biasanya bila manual butuh 320-400 jam per hektare, kini dengan alsintan hanya butuh 4-6 jam per hektare atau 97,4 persen lebih efisien dan menghemat biaya kerja hingga 40 persen (hanya 1,2 juta per hektare bila sebelumnya 2 juta per hektare),” terang Amran.

Efisiensi waktu juga berpengaruh terhadap alokasi tenaga kerja yang akhirnya akan mempengaruhi efisiensi biaya. Berdasarkan uji yang dilakukan oleh Kementan, mekanisasi telah mampu menurunkan biaya produksi sekitar 30 persen dan di sisi lain mampu meningkatkan produktivitas lahan  33,83 persen.

Kementerian Pertanian (Kementan) secara aktif melakukan upaya modernisasi pertanian dengan pengembangan teknologi pertanian, mulai perbenihan, cara tanam, perhitungan pola tanam berbasis IT, hingga mekanisasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News