Jokowi: Potensi di NU itu Ada, Tinggal Merajutnya

Jokowi: Potensi di NU itu Ada, Tinggal Merajutnya
Presiden Jokowi merespons putusan MK yang menyatakan UU Ciptaker Inkonstitusional bersyarat. Ilustrasi/Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, LAMPUNG TENGAH - Presiden Joko Widodo menilai Nahdlatul Ulama (NU) memiliki potensi mengangkat sekaligus melakukan pemerataan ekonomi umat.

Namun, menurut pria yang akrab disapa Jokowi itu, NU perlu menggali potensi tersebut dengan menggandeng kekuatan anak muda dan santri yang berkualitas.

“Apabila ini bisa dirajut dalam sebuah kekuatan lokomotif saya meyakini ini bisa menarik gerbong-gerbong yang ada di bawah untuk bersama-sama dalam rangka menyejahterakan kita semuanya,” ujar presiden saat membuka Muktamar Ke-34 NU di Pondok Pesantren Darussa’adah, Kabupaten Lampung Tengah, Rabu (22/12).

Jokowi menawari NU untuk membuat wadah kelompok usaha atau konsesi bagi anak muda nahdiyin mengembangkan kompetensinya dalam bidang pertanian, mineral, dan batubara.

Namun, presiden menekankan bahwa usaha tersebut harus dapat mendorong usaha lain untuk ikut menikmati.

“Ini memerlukan sebuah kerja besar tetapi saya melihat potensi di Nahdlatul Ulama itu ada, tinggal merajutnya,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, eks Gubernur DKI Jakarta itu juga menjelaskan pertemuannya dengan pemilik Facebook Mark Zuckerberg lima tahun lalu.

Kepala Negara menceritakan kegiatan beliau bermain pingpong secara virtual, tetapi terasa seperti bermain sungguhan.

Presiden Joko Widodo menyampaikan permintaan kepada NU. Presiden ingin NU menggali potensi demi pemerataan ekonomi umat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News