Jokowi Sudah Akomodatif, Tetapi Mengapa Masih Ada yang Nyinyir?

Jokowi Sudah Akomodatif, Tetapi Mengapa Masih Ada yang Nyinyir?
Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (LAKSAMANA), Samuel F Silaen. Foto: Dokumentasi Pribadi for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama memimpin sudah bekerja keras demi membangun Indonesia. Oleh karena itu, semua komponen masyarakat harus membantu Jokowi menyukseskan pembangunan pada era kepemimpinan pada periode kedua ini.

Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (LAKSAMANA) Samuel F. Silaen mengatakan Jokowi mengajak dan menggandeng orang-orang yang memiliki kemampuan meskipun pada awalnya berbeda pilihan saat Pilpres.

“Pak Jokowi menggandeng mereka untuk membangun bangsa ini. Dia merangkul dengan harapan bisa berkontribusi positif bagi kemajuan bangsa ini. Itu good leader,” kata silaen kepada wartawan di Jakarta, Minggu (29/12).

Jokowi pada periode kedua pemerintahannya penuh dengan kejutan. Hampir semua 'dedengkot' lawan-lawan politiknya dirangkul, tak peduli itu 'musuh' ketika bertarung di Pilpres jilid pertama maupun kedua.

“Sebagai contoh, Jokowi mengakomodasi rivalnya masuk kabinet dengan tujuan demi Indonesia Maju,” ujar Silaen.

Lebih lanjut, Aktivis Pemuda ini mengatakan meskipun Jokowi tahu pilihannya menyakitkan bagi pendukung fanatiknya yakni merangkul "musuh bubuyutan" pada saat Pilpres, tetapi mantan Gubernur DKI Jakarta itu tidak dendam dengan hujatan dan cacian yang ditujukan padanya sejak awal terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia.

“Banyak pihak (elite, tokoh) yang meragukan kemampuan Jokowi yang bukan 'trah ningrat' atau turunan orang berpangkat bisa jadi presiden, itu sungguh luar biasa,” papar silaen.

Silaen mengajak untuk membantu Jokowi yang sudah bekerja keras. Jokowi mengorbankan semua kesenangannya untuk membuat bangsa ini maju, untuk mengejar ketertingalan agar bisa sama seperti bangsa lain yang sudah maju.

Jokowi mengorbankan semua kesenangannya untuk membuat bangsa ini maju. Jokowi ingin mengejar ketertingalan agar bisa sama seperti bangsa lain yang sudah maju.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News