Jonan Vatikan

Oleh: Dahlan Iskan

Jonan Vatikan
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

"Kardinal Parolin menyambut kami dengan hangat dan bercerita panjang lebar tentang kebijakan gereja dan dinamikanya," ujar Jonan.

"Hal yang menarik bagi saya, di dalam audiensi ini, Kardinal Parolin menawarkan secara halus kepada saya bahwa jika saya berminat maka saya dapat berkarya dan bekerja untuk organisasi gereja Katolik. Pada waktu pertemuan saya memang tidak memiliki pekerjaan maupun jabatan apa pun. Saya di-reshuffle dari kabinet pada tanggal 27 Juli 2016," tulis Jonan dari ketinggian 30.000 menuju Roma.

Apa jawaban Jonan? "Saat itu saya minta waktu untuk berpikir apakah akan mampu atau tidak," tulis Jonan.

Akhirnya Anda pun tahu: Jonan tidak punya waktu memikirkannya.

Tak lama setelah pulang dari Vatikan Jonan dipanggil ke istana. Ia diangkat lagi jadi menteri, tanggal 14 Oktober 2016: menteri ESDM.

Meski begitu tahun-tahun berikutnya Jonan tetap mendapat kesempatan bertemu Sri Paus. Setiap tahun: 2017, 2018, 2019. Lalu tidak bertemu lagi karena pandemi Covid-19. Tahun 2019 itu masa jabatan Jonan sebagai menteri ESDM berakhir.

Di pertemuan kedua, ketiga dan keempat, Jonan sudah bisa bicara lebih dari satu kalimat. Di setiap pertemuan itu Jonan menanyakan apa harapan semua orang Katolik di Indonesia.

"Holy Father, when do you plan to visit Indonesia?" tanya Jonan pada Sri Paus.

Saya menilai sangat tepat Ignasius Jonan ditunjuk Presiden Prabowo untuk mendampingi mantan Presiden Jokowi mewakilinya di hari pemakaman Sri Paus Fransiskus.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News