Jony dan Andri Kecele, Sebut Kebijakan Kemenhub Tidak Jelas

Jony dan Andri Kecele, Sebut Kebijakan Kemenhub Tidak Jelas
Penjual tiket dari perusahan otobus bertahan di Terminal Kalideres Jakarta Barat, Kamis (7/5). Foto: ANTARA/Devi Nindy

jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah pengurus Perusahaan Otobus (PO) Antarkota Antarprovinsi (AKAP) di Terminal Kalideres Jakarta Barat menilai kebijakan Kementerian Perhubungan yang membuka kembali operasional moda transportasi mulai Kamis (7/5), tidak jelas, belum memberi harapan untuk kesejahteraan mereka.

Salah satu penjual tiket PO Bus Laju Prima, Jony (60) mengaku datang pagi-pagi setelah mendengar adanya kebijakan tersebut.

Dia kecele, karena mengira hal tersebut dapat melonggarkan aturan mudik.

"Namun ternyata belum ada aktivitas, masih sama seperti dua minggu yang lalu. Kebijakan ini belum ada kejelasannya, kami boleh beroperasi lagi atau tidak," ujar Jony.

Dia mengatakan, selama dua minggu Terminal Kalideres tanpa aktivitas akibat larangan mudik. Dia dan rekannya dari berbagai PO kehilangan mata pencaharian dan penghasilan.

Selama itu pula, Jony dan sesama rekannya hanya berdiam di Terminal Kalideres.

Mereka berharap adanya bantuan rutin seperti makanan dan sembako dari pihak berwenang selama PSBB berlangsung.

Dia mengharapkan pemerintah tidak mempersulit pengguna moda transportasi dan juga memperjelas aturan bagi PO yang melayani penumpang.

Jony dan Andri menilai kebijakan terbaru Kemenhub soal pembukaan moda transportasi belum memberi mereka kepastian.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News