Jumlah Kasus Pada Anak di Indonesia Tinggi, Pakar Peringatkan Bahaya Long COVID

"Komunitas kita itu menomerduakan anak, saya bisa bilang, buktinya, bandara tidak mau melakukan swab pada anak, tidak menyuruh anak memakai masker."
"Jadi tolonglah kalau tidak ada urusan mendesak, diam di rumah sajalah," kata dr Aman.
"Tidak ada seorang pun yang aman sampai semua orang aman."
Waspadai 'long COVID' pada anak
Di Yogyakarta, dr Kurniawan Satria Denta, dokter anak di RSUP Dr. Sardjito juga menerima semakin banyak pasien anak yang terkena COVID-19.
"Tahun lalu pasien anak bisa dihitung jari, tidak begitu banyak. Tapi semakin ke sini, semakin full," kata dr Denta.
"Termasuk anak-anak dan bayi. Balita makin banyak lagi."
Dr Denta mengatakan kebanyakan pasiennya tertular dari orangtua atau orang lain yang tinggal serumah dengan mereka, namun harus tetap beraktivitas di luar.
"Akhir-akhir ini, mungkin karena [aturan] sudah loose [tidak ketat] banget ya, sebulan dua bulan terakhir. Karenanya, bayi dibawa ke luar," ujarnya.
Penularan COVID pada anak terjadi ketika mereka dibawa ke keramaian atau berlibur
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya