Jumlah Pemakai Sabu di Australia Naik 3x Lipat dalam 5 Tahun Terakhir

"Sebelumnya kami telah mengandalkan data dari survei rumah tangga, yang memberitahu kami sangat baik tentang tren pemakaian narkoba secara luas," sebutnya.
Ia menerangkan, "Tapi itu tak benar-benar fokus pada pemakaian biasa dan ketergantungan, yang merupakan titik di mana bahaya terjadi.”
"Ini adalah data pertama yang mengukur kenaikan itu dan tentu saja menunjukkan bahwa apa yang kami lihat dalam survei rumah tangga meremehkan pemakaian biasa dan pecandu," sambungnya.
Dr Sarah mengatakan, salah satu aspek yang paling penting untuk dari survei ini adalah peluang untuk intervensi awal guna mencegah transisi ke pemakaian narkoba secara teratur dan ketergantungan.
Layanan lebih baik diperlukan untuk cegah krisis heroin berulang
Layanan rehabilitasi narkoba juga telah menyerukan adanya strategi intervensi awal untuk menghentikan kaum muda mencoba sabu.
Matt Noffs dari Yayasan Ted Noffs yang berbasis di New South Wales mengatakan, penelitian ini menunjukkan lebih banyaknya upaya yang diperlukan.
"Jika kita hendak mencegah jenis krisis yang kita lihat pada heroin, di mana kita masih melihat orang-orang yang menjalani masa remaja di tahun 90-an masih tergantung pada heroin ... kita perlu mengintervensi lebih dini dan saya tak berpikir apa yang kita miliki sekarang cukup," terangnya.
Pusat Penelitian Narkoba dan Alkohol Australia memperkirakan, jumlah warga Australia yang menggunakan narkoba jenis sabu - termasuk sabu kristal
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina