Junaidi Membuat Paving dan Batako dari Limbah Tahu Tempe, Awalnya Dicibir

Junaidi Membuat Paving dan Batako dari Limbah Tahu Tempe, Awalnya Dicibir
Junaidi Masriawan (kiri) bersama dua temannya sedang berada di depan paving dan batako berbahan limbah tahu dan tempe, Sabtu (19/8). Foto: WAWAN FOR LOMBOK POST

jpnn.com - Lingkungan tempat tinggal Junaidi Masriawan dipenuhi sampah limbah tahu tempe. Dan dari sanalah ide kreatifnya muncul. Dia membuat limbah itu jadi paving dan batako.

NATHEA CITRA SURI, Mataram

RUMAH Junaidi berada di jalan Swadaya Nomor 65 Kekalik, Mataram, NTB. Di sekitarnya terdapat industri rumahan tahu tempe. Baunya khas.

Saat angin berhembus, napas terasa berat karena bau sangat menyengat. Tapi bagi Junaidi, itu tidak mengganggu. Karena dia sudah biasa.

"Silakan duduk,” kata Junaidi pada Lombok Post (Jawa Pos Group), sambil menyalakan sebuah lampu, di berugak sederhana miliknya.

Ia kemudian mulai menceritakan ide kreatifnya menjadikan limbah tahu tempe sebagai paving dan batako.

"Jadi begini, saya tidak sendiri. Tapi bersama beberapa anak muda di Kekalik Jaya,” ujarnya merendah.

Peraih gelar sarjana komunikasi dari UGM, Jogjakarta tersebut mulai tertarik untuk memanfaatkan limbah tahu tempe, setelah wilayahnya terkena banjir besar tiga bulan lalu.

Lingkungan tempat tinggal Junaidi Masriawan dipenuhi sampah limbah tahu tempe. Dan dari sanalah ide kreatifnya muncul. Dia membuat limbah itu jadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News