Jungkir Balik Rupiah Hari Ini, Akhirnya Ditutup Menguat Sebegini
Ibrahim menuturkan kebijakan fiskal, moneter, dan perbankan masih sangat akomodatif di tengah ketidakpastian pandemi Covid-19. Suku bunga BI masih dipertahankan pada level terendah sepanjang sejarah pada 3,5 persen untuk mendukung pemulihan ekonomi. Stimulus fiskal juga dipercepat realisasinya.
"Intinya, Koordinasi pemangku kebijakan antara otoritas semakin kuat dengan dilanjutkannya sinergi antara BI dan Pemerintah dalam pembiayaan fiskal," kata dia.
Menurut Ibrahim, berbagai kebijakan pendukung di sektor perbankan dan keuangan seperti perpanjangan masa relaksasi restrukturisasi kredit akan membantu dunia usaha dan perbankan dalam menghadapi dampak dari pandemi gelombang kedua ini.
"Strategi pemulihan ekonomi harus sejalan dengan upaya pengendalian pandemi. Penyebaran kasus Covid-19 harus dapat ditekan melalui penerapan prokes, testing dan tracing di tengah berlanjutnya percepatan vaksinasi," kata dia.
Pada perdagangan pekan depan atau Senin (13/9) Ibrahim memprediksi mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat terbatas di rentang Rp 14.390 - Rp 14.230 per USD. (mcr10/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Rupiah hari ini sempat mengalami pelemahan pada pembukaan perdagangan Jumat pagi (10/9). Namun, ditutup menguat.
Redaktur & Reporter : Elvi Robia
- Bertemu Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Memuji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub
- Optimistis, Sri Mulyani Bilang Begini soal Perekonomian Nasional
- Frans Go: Komitmen Membangun NTT Tak Mesti Jadi Gubernur
- Pembekalan Teknologi Digital untuk Nasabah PNM Terus Digeber
- Nilai Tukar Rupiah Masih Lebih Baik dari Mata Uang Negara Lain