Jutaan Dolar Upeti CIA ke Kantor Karzai
Selasa, 30 April 2013 – 07:13 WIB
Tapi, tampaknya, tidak pernah ada pengawasan terhadap aliran dana CIA tersebut, baik oleh pemerintahan Karzai ataupun Washington. Jadi, wajar jika maksud dan tujuan AS untuk merangkul politisi radikal tidak pernah tercapai.
Belakangan, dana dari CIA itu beralih-fungsi menjadi lahan untuk korupsi. Sebab, tak banyak pejabat pemerintah yang tahu soal aliran dana tersebut. "Sebenarnya, sumber korupsi terbesar di Afghanistan adalah AS," ungkap salah seorang pejabat di Washington yang tak mau disebutkan namanya.
Menurut pejabat itu, AS bisa dengan mudah mengalirkan sejumlah besar dana ke pemerintahan Karzai hanya demi melancarkan kampanye perang antiteror di negara yang dikuasai Taliban pada 1996-2001 tersebut. Tetapi, setelah dana terkirim, AS tidak lagi mengawasi penggunaannya.
Pejabat anonim itu menambahkan bahwa strategi yang diterapkan AS sejak era Perang Iraq tersebut sebenarnya tidak efektif. Alih-alih memperkuat pengaruh Washington atas pemerintahan yang bersangkutan, dana besar itu malah dikorupsi segelintir orang untuk memperkaya diri. Bahkan, ada juga yang memakai dana tersebut untuk mendukung gerakan radikal anti-AS.
WASHINGTON--Amerika Serikat (AS) tidak gratis "menduduki" Afghanistan selama lebih dari satu dekade terakhir ini. Washington, khususnya
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI: World Water Forum di Bali Bakal Melahirkan Deklarasi Bersejarah
- Alhamdulillah, Israel dan AS Pastikan 160 Ribu Bahan Bakar Telah Terkirim ke Gaza
- Soal IUU Fishing, RI Tidak Perlu Berkompromi dengan Vietnam
- Jemaah Islamiyah Kembali Berulah, Dua Polisi Malaysia Tewas di Markas
- Tahan Bantuan untuk Israel, Joe Biden 'Dihajar' DPR Amerika
- Stafsus Kementerian Investasi Pradana Soroti Ketidakadilan Kerja Sama Antarnegara