Kabar Buruk dari BPS, Siap-Siap 'Badai' Inflasi Menerjang

Kabar Buruk dari BPS, Siap-Siap 'Badai' Inflasi Menerjang
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono melihat kecenderungan tren kenaikan bahan pokok bakal memicu inflasi dan garis kemiskinan. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Pasalnya, harga minyak goreng terus bergejolak akibat kenaikan harga minyak sawit mentah (CPO).

BPS memerinci inflasi minyak goreng pada Januari sebesar 0,31 persen (yoy), Februari 0,20 persen (yoy) dan Maret 0,24 persen (yoy).

Margo juga memprediksi ada potensi kenaikan anka inflasi pada April 2022 sebagai efek dari kenaikan komponen administered prices, yakni penyesuaian harga LPG non-subsidi per 27 Februari.

Lalu, penyesuaian BBM jenis Pertamax per 1 April 2022, serta penyesuaian PPN menjadi 11 persen per 1 April 2022.

“Ini tentu saja mempunyai potensi besar kepada kenaikan inflasi di April. Jadi ada demand yang polanya meningkat di puasa dan Lebaran serta ada kebijakan pemerintah yang berpotensi untuk terjadinya inflasi,” jelasnya.

Menurut Margo, inflasi akan berdampak terhadap penurunan daya beli dan menekan konsumsi masyarakat. Beban pengeluaran masyarakat menengah ke bawah juga bertambah akibat kenaikan harga bahan pangan.

Hal itu berujung pada potensi tertahannya pertumbuhan ekonomi nasional.

“Pola konsumsi masyarakat sebagian besar porsi belanjanya itu ke makanan. Jadi kalau inflasi pangan tidak bisa dikendalikan bisa dipastikan golongan bawah akan tertekan kesejahteraannya,” ucap dia.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono melihat kecenderungan tren kenaikan bahan pokok bakal memicu inflasi dan garis kemiskinan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News