Kader Gerindra Ini Menyebut Ada Sinyal Positif Bertemunya Prabowo dan Megawati
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Partai Gerindra Habiburokhman mengakui ada sinyal baik seusai acara peresmian patung Bung Karno yang dihadiri Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri di Jakarta, Minggu (6/6).
"Saya pikir memang ada sinyal-sinyal positif waktu kemarin dua tokoh bangsa ini bertemu," kata legislator Komisi III DPR itu di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (7/6).
Menurut Habiburokhman, sinyal baik itu berupa kemungkinan kerja sama Gerindra dan PDIP atas keakraban Prabowo dengan Megawati di acara peresmian patung Bung Karno.
Utamanya, kata pria kelahiran Lampung itu, kerja sama antara dua partai di dalam penanganan pandemi Covid-19.
Prabowo diketahui saat ini berstatus sebagai Ketua Umum Gerindra dan Megawati menjabat Ketua Umum PDIP.
"Apa lagi kami tahu sekarang bangsa sedang diuji dengan Covid-19, berikut dampak ekonominya. Ada dua kekuatan politik yang besar Pak Prabowo dibelakangnya Gerindra, Bu Mega di belakangnya PDIP, kemudian bersatu dan akrab, itu positif sekali," kata Habiburokhman.
Namun, kata dia, sinyal baik atas keakraban Prabowo dan Megawati belum bisa disimpulkan koalisi Gerindra dengan PDIP terjadi pada 2024.
"Kalau dikaitkan 2024, saya pikir biarkanlah air mengalir, bahasa jawanya ngglinding saja," kata Habiburokhman.
Wakil Ketua Partai Gerindra Habiburokhman mengakui ada sinyal baik seusai acara peresmian patung Bung Karno yang dihadiri Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri di Jakarta, Minggu (6/6).
- Pengamat Minta Elite Politik Meniru Prabowo untuk Jaga Kesejukan Berdemokrasi
- Megawati Minta Kader PDIP Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat
- Pengamat Nilai PDI Perjuangan Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Pilgub Banten 2024: Dimyati Natakusumah Mendaftar di 4 Parpol Termasuk PDIP
- Megawati Kumpulkan Kader Pusat hingga Daerah di Jakarta, Berikan Instruksi Penting
- Jokowi dan Gibran Lagi Cari Rumah, Mau Merapat ke Golkar? yang Benar Saja