Kader Golkar Jabar Cuma Ingin Kang Dedi, Bukan Kang Emil

Kader Golkar Jabar Cuma Ingin Kang Dedi, Bukan Kang Emil
Dedi Mulyadi. Foto: dok/JPG

jpnn.com, BANDUNG - Keputusan DPP Partai Golkar yang mengusung Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di Pilgub Jabar, menuai protes arus bawah partai berlambang pohon beringin tersebut. Setelah muncul protes dari para pengurus kecamatan, kini muncul petisi online yang juga berisi penolakan terhadap Kang Emil.

Dalam petisi yang dibuat oleh Kader Golkar Kota Bandung, Aat Safaat Hodijat tersebut mempertanyakan sikap DPP Partai Golkar yang tidak mentaati konstitusi partai. Menurut dia, DPP Partai Golkar tengah membuat standar ganda dengan memerintahkan kepada DPD Kabupaten/Kota untuk taat pada AD/ART Partai, Peraturan Organisasi dan Juklak, namun mereka sendiri melanggar.

Sebagaimana diketahui, berdasarkan Petunjuk Pelaksanaan No. 06 Tahun 2016 tentang Penetapan Calon Gubernur, Bupati dan Walikota dari Partai Golongan Karya, nama bakal calon disampaikan terlebih dahulu menurut saran dan pendapat dari masing-masing DPD Kabupaten/Kota.

Sementara, dalam Rapat Pimpinan Daerah DPD Partai Golkar Jawa Barat yang selain dihadiri oleh pengurus Kabupaten/Kota di Jawa Barat juga dihadiri oleh para pengurus Partai Golkar Jawa Barat bahkan DPP Partai Golkar, tidak ada nama lain selain Dedi Mulyadi yang diputuskan untuk maju dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat dari Partai Golkar.

“DPD Kabupaten/Kota sudah jelas hanya menginginkan Kang Dedi Mulyadi untuk maju dalam Pilgub Jabar. Ini disampaikan dalam Rapimda lalu. Mengapa keputusan Tim Pilkada Pusat DPP Golkar bertentangan dengan hasil Rapimda. Ini jelas pelanggaran terhadap konstitusi partai,” kata Aat seperti dikutip dari Pojok Satu.

Keputusan Tim Pilkada Pusat, tambah Aat, telah melukai nilai persatuan dan setia kawan yang termaktub dalam Ikrar Panca Bakti Partai Golkar. Selama ini, nilai tersebut dijunjung tinggi oleh kader Golkar di Jawa Barat yang berimplikasi positif terhadap kenaikan elektabilitas partai menjelang Pileg 2019 mendatang.

“Jelas ini mencederai kehormatan kader Golkar, suara mereka tidak didengar lagi, padahal mereka yang bekerja menaikkan elektabilitas partai ini di Jawa Barat,” tegasnya.

Jika keputusan pengusungan Ridwan Kamil – Daniel Muttaqien tidak diubah oleh DPP Partai Golkar, Aat menyerukan perlawanan kader semesta Partai Golkar untuk memboikot keputusan tersebut. Kader di Jawa Barat, menurut dia, sangat merindukan kader terbaiknya dalam hal ini Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk menjadi Gubernur.

Kader Golkar Jabar mempertanyakan sikap DPP yang tidak mentaati konstitusi partai. Menurut dia, DPP Partai Golkar membuat standar ganda.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News