Kader PDIP di Purworejo Satroni Desmond, Fraksi Gerindra Gelar Pertemuan Internal

Kader PDIP di Purworejo Satroni Desmond, Fraksi Gerindra Gelar Pertemuan Internal
Desmond J Mahesa. Foto: dokumen JPNN.Com

TAP MPRS Nomor 33/MPRS/1967 yang bertanggal 12 Maret 1967 memuat tuduhan tentang Presiden Soekarno telah mendukung G30S/PKI. Cap pengkhianat bangsa dan negara pun disematkan kepada Proklamator RI.

Namun, Basarah menganggap pencabutan TAP MPRS Nomor 33/MPRS/1967 dan gelar Pahlawan Nasional untuk Bung Karno membuktikan Presiden Pertama RI itu tidak pernah mengkhianati bangsa dan negara.

Oleh karena itu, Basarah yang juga wakil ketua MPR meminta pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta maaf kepada Bung Karno dan keluarganya.

Pernyataan Basarah itulah yang dikomentari Desmond. Aktivis Reformasi 1998 itu menganggap tuntuan tentang negara harus meminta maaf kepada Bung Karno merupakan hal mengada-ada.

“Negara disuruh minta maaf sama Sukarno? Dari mereka untuk mereka, kentutnya mereka semua," kata Desmond pada Rabu lalu (9/10).

Desmond juga menilai tuntutan tentang permintaan maaf itu sebagai penugasan dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri kepada Presiden Jokowi selaku kader.

"Jokowi, kan, cuma petugas partai. Jadi, melaksanakan maunya Megawati habis itu negara minta maaf lagi sama Sukarno," ucapnya.

Pernyataan Desmon itulah yang membuat massa akar rumput PDIP marah. Saat Desmond mengunjungi Purworejo, belasan kader PDIP menyambanginya untuk menuntut pernyataan maaf.(ast/jpnn)

Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyatakan fraksi partainya di DPR menggelar pertemuan untuk membahas persoalan Desmond J Mahesa.

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News