Kaget, Pak Ganjar Langsung Telepon Menkes

Kaget, Pak Ganjar Langsung Telepon Menkes
Gubernur Ganjar Pranowo di kantornya. Foto: Instagram

jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menegaskan telah berkomunikasi dengan pemerintah pusat terkait perbedaan data Covid-19.

Menurutnya, perbedaan data yang besar antara pusat dan daerah tidak boleh terjadi lagi.

Ditemui usai memimpin rapat evaluasi penanganan Covid-19 di kantornya, Selasa (1/12), Ganjar menegaskan bahwa data yang dirilis Satgas Covid-19 Pusat pada 29 November yang mengatakan Jateng mengalami penambahan kasus 2.036 adalah keliru.

"Itu kemarin datanya salah, data kami hanya 844 kasus, kenapa disampaikan 2036. Saya telepon Pak Menkes dan sudah langsung direspons untuk segera diperbaiki. Saya sampaikan juga ke Pak Menko Marinvest dan sudah komunikasi langsung dengan Pusdatin Kemenkes serta pak Wiku dari Satgas Covid-19 pusat. Semuanya sepakat, ya memang ada persoalan dalam pengelolaan itu (data). Ini kesempatan kita memperbaiki," kata Ganjar.

Ganjar sudah memeriksa kekeliruan data yang disampaikan Satgas Covid-19 pusat dalam rilis pada 29 November itu. Dari pengecekan, ditemukan ada data ganda, ada data delay baru dimasukkan dan lainnya.

"Maka saya sarankan, datanya satu saja, ya pakai New All Record itu. Wis titik nggak pake koma. Tapi ya masih ada data yang sifatnya manual. Yang manual ini kan tidak bisa," tegasnya.

Pemerintah pusat lanjut Ganjar juga diminta menyampaikan rilis sesuai data real time atau data delay. Setiap rilis, harus disampakan penambahan berapa, data real sekian dan ditambah hasil verifikasi data delay sekian.

"Maka angka itu tidak dibaca pertumbuhan detik itu, tapi hari itu plus akumulasi data delay tadi. Menurut saya, cara ini yang lebih baik," terangnya.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menelepon Menkes Terawan setelah menerima data yang didapatnya terkait Jateng.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News