Kalapas Beberkan Kronologi Meninggalnya 2 Napi di Lapas Serang

"Mulai dari pejabat struktural hingga tamping kami berikan ketegasan terkait deteksi dini dan memaksimalkan kontrol lingkungan," katanya.
Menurut Nurcahyo, saat ini, pihak Kantor Wilayah Kemenkumham Banten tengah melakukan pemeriksaan lebih detail terkait peristiwa tersebut.
"Apabila dari hasil pemeriksaan tersebut terbukti adanya pelanggaran SOP oleh petugas lapas maka akan diambil langkah tegas sesuai dengan ketentuan yang berlaku," tegasnya.
Sementara dokter Lapas Kelas IIA Serang, Singgih Nur Priyayno mengatakan, cairan sanitizer yang diminum para narapidana tersebut memang didapat klinik lapas.
Menurut Singgih, kala itu ada tahanan pendamping (tamping) yang meminta handsanitizer dengan alasan untuk membersihkan luka salah satu narapidana.
"Handsanitizer tersebut memang digunakan untuk mengobati luka, namun sisanya ternyata malah dicampur dengan minuman bersoda dan diminum beberapa orang WBP dan menyebabkan korban jiwa," imbuh Singgih.
Singgih menuturkan, kala itu dirinya bersama petugas lapas secepat mungkin langsung merujuk dua narapidana itu ke rumah sakit.
"Namun sayang ada dua orang warga binaan yang tidak tertolong," ujarnya.
Kalapas Serang Fajar Nurcahyo buka suara terkait meninggalnya dua narapidana lembaga permasyarakatan (Lapas) Kelas II A Serang, Banten
- Miras Masuk Lapas Bukittinggi, Puluhan Napi Keracunan, 1 Orang Tewas
- Napi Lapas Selong Tewas di Sungai, Ada Luka Sayatan
- Ini Motif Remaja di Serang Membacok Tamu di Acara Pernikahan
- 4 Napi Dugem di Rutan Pekanbaru Dipindah ke Nusakambangan, 16 Sipir Diperiksa
- Seusai Bunuh Kekasihnya, Pria di Serang Mutilasi Korban, Motif Terungkap
- Penemuan Mayat Wanita Tanpa Kepala Bikin Geger Warga Serang