KAMI DKI Deklarasikan Tolak Kelompok Intoleran dan Radikalisme

KAMI DKI Deklarasikan Tolak Kelompok Intoleran dan Radikalisme
Tampak para pembicara saat Pengurus Wilayah Komunitas Aktivis Muda Indonesia (KAMI) menggelar Seminar dan Deklarasi dengan bertema Kasus Duren Tiga dan Penunggangan Oleh Kelompok Radikal di Jakarta pada Kamis (8/9). Foto: PW KAMI DKI

jpnn.com, JAKARTA - Pengurus Wilayah Komunitas Aktivis Muda Indonesia (KAMI) menggelar Seminar dan Deklarasi dengan mengangkat tema “Kasus Duren Tiga dan Penunggangan Oleh Kelompok Radikal” di Jakarta pada Kamis (8/9).

Acara tersebut menghadirkan narasumber, Islah Bahrawi selaku Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia dan Pemerhati Radikalisme, Ekstremisme dan Terorisme.

Menurut Cak Islah, kasus "Duren Tiga" telah dimanfaatkan dan ditunggangi oleh para kelompok eksternal yang memang ingin menjatuhkan muruah Polri. Terutama dari kelompok radikal yang sejak lama selalu berusaha mendegradasi para penegak hukum.

Islah mengingatkan untuk menyadari masih banyak polisi yang berdedikasi penuh terhadap pelayanan masyarakat, institusi Polri dan NKRI dalam menjalankan tugasnya.

“Jangan dibungkus sama seolah semua anggota Polri buruk,” kata Islah.

Mantan aktivis 90-an ini juga mempertegas dalam menyikapi semua itu institusi Polri butuh diskresi penuh dari Kapolri agar kasus "Duren Tiga" ini segera dituntaskan.

Tujuannya supaya tidak terus-menerus menjadi headline di media sehingga mudah tergiring liar untuk selanjutnya dijadikan alat oleh kelompok radikal dalam membangun public distrust terhadap kepolisian.

Dia menambahkan lagi, masifnya penunggangan ini telah membias ke mana-mana. Bahkan seolah melibatkan paksa tiga nama Kapolda, terutama kepada Kapolda Metro Jaya yang memang sejak lama dipersekusi secara digital dan sosial oleh kelompok radikal.

Pengurus Wilayah KAMI menggelar Seminar dan Deklarasi dengan mengangkat tema “Kasus Duren Tiga dan Penunggangan Oleh Kelompok Radikal.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News