Kampus tak Bisa Lagi Seenaknya Rekrut Mahasiswa Baru FK dan FKG

Padahal, FK dan FKG harus memiliki rumah sakit (RS) pendidikan untuk mendapatkan kuota maksimal.
Selain itu, akreditasi program studi (prodi) maupun institusi bisa menjadi pertimbangan dalam memberikan kuota nasional. Kampus dengan akreditasi A mendapatkan alokasi kuota lebih banyak ketimbang akreditasi B.
Ari mengatakan, program kuota nasional bisa menjadi solusi penumpukan mahasiswa kedokteran.
Selama ini terjadi penumpukan distribusi mahasiswa kedokteran di wilayah Jawa. Sementara itu, di Papua dan Papua Barat sangat kekurangan dokter.
Pemerintah harus menjadikan kualitas FK dan FKG di kawasan timur lebih baik. Sehingga bisa menampung mahasiswa baru sebanyak-banyaknya.
’’Kemudian dibuat regulasi 60 persen lulusannya harus bekerja di daerah setempat. Pasti bisa mengatasi kesenjangan tenaga kesehatan,’’ kata Ari. (wan/ca)
Pemerintah segera memberlakukan sistem kuota nasional, yang membatasi jumlah mahasiswa baru fakultas kedokteran (FK) dan fakultas kedokteran gigi
Redaktur & Reporter : Soetomo
- 959 Unit Begawan Apartemen Milik PPRO Ludes Terjual
- Resah Lihat Kondisi Ekonomi, Mahasiswa UKI Bagikan Beras untuk Membantu Warga
- Untar Residence Hadirkan Hunian Modern dan Inklusif untuk Mahasiswa Global
- Lebih dari 900 Mahasiswa Sudah Bergabung di Cakrawala University
- Pelaku Pencurian HP Mahasiswa di Ogan Ilir Ditangkap
- Bahas Transmigrasi Patriot, Wamen Viva Yoga Dorong Mahasiswa Punya Jiwa Kewirausahaan