Kapal RS Malahayati Telah Membantu Rakyat Pesisir, PDIP Terus Tunjukkan Komitmen

Kapal RS Malahayati Telah Membantu Rakyat Pesisir, PDIP Terus Tunjukkan Komitmen
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memimpin rapat evaluasi di kantor DPD Provinsi Bali, di Denpasar, Sabtu (4/11). Foto: DPP PDIP

Hasto Kristiyanto mengatakan Kapal RS Laksamana Malahayati bukan sekadar kapal rumah sakit. Namun sebuah simbol sekaligus gerakan nyata untuk membangunkan kesadarm bahwa Indonesia adalah negara maritim.

“Ini bukan sekadar kapal rumah sakit tetapi adalah sebuah kapal yang mendorong agar dalam diri kita rakyat Indonesia terbangunkan kesadaran kita bahwa kita adalah negara maritim,” kata Hasto.

Atas dasar itu pula, maka visi misi Indonesia sebagai negara Poros Maritim itu terus diperkuat, termasuk dalam tujuan bacapres-bacawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

“Di dalam visi misi Bapak Ganjar Pranowo-Prof. Mahfud MD, visi Indonesia sebagai negara maritim itu dikuatkan. Kesadarannya bukan sekadar bahwa Kapal RS Laksamana Malahayati ini sekadar misi kesehatan, tetapi bagaimana kami sadar bahwa kita adalah bangsa pelaut,” tegas Hasto.

Politikus asal Yogyakarta itu menyampaikan pihaknya akan mengajak masyarakat berperan serta dalam kegiatan kemanusiaan di rumah sakit terapung tersebut. Saat ini sedang dirancang mekanisme crowdfunding sehingga masyarakat yang tergerak hatinya dengan visi-misi itu, bisa turut terlibat.

“Karena kami memang mendorong agar misi sosial kemanusiaan serta visi maritim itu juga didukung oleh masyarakat, sehingga ke depan rencananya akan ada tiga kapal rumah sakit yang bisa menembus samudera menjangkau rakyat di seluruh pelosok negeri, membawa layanan kesehatan, di bagian Barat hingga Timur Indonesia,” urai Hasto.

Ribka Tjiptaning mengatakan sejak dilaunching pada Juni 2023 oleh Megawati, banyak cerita suka duka pengalaman medis yang dialami oleh para kru kapal yang disampaikan ke dirinya.

“Pesan saya, harus dibangun soliditas seluruh personil yang ada di kapal itu. Semuanya harus ada pembagian tugas yang baik antara kru kapal hingga dokter, perawat, dan petugas lainnya,” kata Ribka.

Di dalam rapat tersebut, dibahas berbagai evaluasi teknis perjalanan dan pelayanan medis kepada masyarakat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News