Kapolda NAD: Ladang Ganja Tak Pernah Habis

Kapolda NAD: Ladang Ganja Tak Pernah Habis
ENAM HEKTARE- Kapolda Aceh Irjen Pol Adityawarman meninjau langsung ladang ganja di kawasan Lamteuba, Aceh Besar, Rabu (27/5). Ladang ganja seluas enam hektar ini siap panen. Namun sebelum dipanen pemiliknya keburu ditemukan aparat. Foto: Imran Joni/Rakyat Aceh
"Saya hanya mendengar saja, kawasan Lamteuba ini sebelumnya dijadikan pilot projet penanaman holtikultura sebagai pengganti tanaman ganja bekerjasama Badan Narkotika Nasional (BNN) dengan  dan Yayasan Mae Fah Luang, Thailand," jelasnya.  

Dengan adanya kerjasama ini, kata Kapolda tentunya akan menggugah masyarakat setempat untuk mengubah kebiasaan selama ini menanam ganja dengan cara ingin cepat mendapat uang dengan resiko berhadapan dengan hukum beralih ke tanaman bermanfaat tanpa resiko hukuman penjara.  

Secara geografis, kata Kapolda jika dilihat topografinya, justru Lamteuba sangat potensial dikembangkan berbagai tanaman holtikultura, seperti jagung, coklat, kopi, pisang, mangga dan rambutan, belum  lagi perikanan tambak serta peternakan.  

"Saya mengimbau kerjasama yang sudah dilakukan dengan BNN, MaeFahluang dan pemerintah daerah hendaknya terus berlanjut dengan baik sehingga program pemberantasan narkotika di daerah ini semakin berkurang dan kalau bisa zero (nol)," harapnya. (imj)

ACEH BESAR- Penanaman dan peredaran ganja di Aceh tak akan pernah habis, jika masyarakat terus terpinggirkan.  Untuk itu perlu perhatian serius


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News