Kapolda Sumsel Sebut Masih Ada Sel Teroris di Sumsel

Kapolda Sumsel Sebut Masih Ada Sel Teroris di Sumsel
Irjen Pol Zulkarnain Adinegara. Foto: sumeks.co.id/jpg

“Floating polisi tentu ditambah. Kami juga meminta dari pihak gereja untuk menambah pengamanan. Baik sekuriti maupun CCTV," pungkasnya. 

Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Anto Mukti Putranto ikut prihatin aksi bom bunuh diri di Surabaya. Kejadian itu tidak membuat lemah TNI dan Polri. "Justru kami semakin kuat. Solid untuk menumpas teroris," ujarnya.

Pangdam sudah menginstruksikan semua jajaran Korem di wilayah Kodam II/Sriwijaya untuk terus waspada. Juga memperkuat sinergisitas dengan berbagai instansi dan unsur masyarakat. 

"Deteksi sedini mungkin setiap potensi ancaman. Jangan ragu untuk melakukan tindak tegas," tegasnya.

Ditambahkannya, TNI, Polri dan masyarakat telah menandatangani petisi mendukung pemberantasan terorisme. Penandatanganan itu di halaman kantor DPRD Sumsel, disela acara Parade 100 Hari Jelang Asian Games 2018. 

Gubernur Sumsel Alex Noerdin juga menegaskan pentingnya kebersamaan untuk menjaga kondusivitas di Sumsel. "Zero conflict di Sumsel harus kita jaga. Ini menjadi tanggung jawab bersama," ujarnya.

Di Palembang, sebanyak 74 gereja ditingkatkan pengamanannya. "Untuk jumlah personel disesuaikan dengan kebutuhan. Polsek melalui Babinkamtibmas yang di wilayahnya ada tempat ibadah diinstruksikan untuk patroli rutin bersama jajaran Babinsa,” ungkap Kabag Ops Kompol Maruli Pardede SIK.

Tadi malam, di halaman Mapolresta Palembang digelar apel gabungan TNI Polri dipimpin Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara. Di Kota Prabumulih, status siaga 1 juga diberlakukan. Seluruh anggota polres dan polsek di-standby-kan.

Aksi teror bom bunuh diri di tiga gereja Kota Surabaya dan rusunawa Wonocolo Sidoarjo, Jawa Timur disikapi serius aparat keamanan Sumatera Selatan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News