Karmuji, Pawang Pencari Buaya Pemakan Orang

Karmuji, Pawang Pencari Buaya Pemakan Orang
Karmuji (kiri), Pak Taju (Tengah) dan Pak Akas (Kanan). Foto: Deden Saputra/JPNN

Hingga pada suatu saat ada buaya yang memasuki persawahan tempat warga bertani. Jarak antara persawahan itu dengan sungai tempat buaya cukup jauh, yakni sekitar 3 kilometer.

Warga mencoba mengusirnya, tetapi karnivor itu bergeming. Karmuji pun turun tangan mengusir buaya peneror warga itu.

Alih-alih melata ke sungai, buaya itu malah bergerak ke arah sebaliknya. "Saya langsung berteriak lagi, buaya itu kemudian kembali berputar dan menuju ke sungai," katanya.

Karmuji juga punya pengalaman mengesankan soal berurusan dengan buaya, yakni menjelang penghujung 2021. Pada 28 Desember 2021, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Kolaka Timur.

Agenda Presiden Jokowi saat itu ialah peresmian Bendungan Ladongi. Bendungan itu menampung air dari Sungai Ladongi yang penuh buaya.

Lagi-lagi buaya itu berpotensi menimbulkan persoalan. Oleh karena itu, pemda setempat melibatkan para pawang dari berbagai daerah guna mengusir buaya yang berkeliaran di sekitar lokasi peresmian.

Salah satu yang didatangkan adalah pawang dari provinsi tetangga. Namun, para pawang itu tak mampu mengusir buaya.

Karmuji pun ikut turun tangan. “Hari itu ada pawang dari berbagai daerah, bahkan yang terakhir sebelum saya juga tidak mampu,” katanya.

Karmuji pun mencoba berbicara dengan buaya pemangsa warga itu. Dia meminta reptilia ganas itu melepaskan mayat Wancaling.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News