'Kartu Sakti' Jokowi Murni Berasal Dari APBN
jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo meluncurkan tiga 'kartu sakti' untuk masyarakat Indonesia yakni Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Namun, persoalan dana pembiayaan kartu tersebut masih menjadi pertanyaan.
Kepala Pokja Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TN2PK), Ari Perdana menyatakan dana yang digunakan untuk program KIS dan KIP bukan berasal dari corporate social responsibility atau tanggung jawab sosial perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melainkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Ini murni APBN. Pemerintah bisa saja bekerjasama dengan CSR, meskipun kita fokus pada program APBN," kata Ari dalam diskusi "Menguji Kartu Sakti" di Cikini, Jakarta, Sabtu (8/11).
Ari menjelaskan, KIS, KIP, dan KKS didasarkan pada program-program pemerintah sebelumnya seperti BPJS dan Bantuan Operasional Sekolah.
"Kalau KIP, penerimanya di siswa yang sudah terdaftar di program pendidikan sebelumnya. Kalau KIS penerimanya adalah yang sudah terdaftar di BPJS. Enggak ada implikasi anggaran baru," tandasnya. (gil/jpnn)
JAKARTA - Presiden Joko Widodo meluncurkan tiga 'kartu sakti' untuk masyarakat Indonesia yakni Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Memakai Kain Endek di WWF, Puan Maharani jadi Buah Bibir Netizen
- Bertemu Jokowi, Mbak Puan Dapat Pujian, Disebut Mewarisi Kenegarawanan Taufiq Kiemas
- Hadir di World Water Forum ke-10, Presiden Jokowi Ajak Dunia Wujudkan Tata Kelola Air Berkelanjutan
- Hadiri Pembukaan WWF, Menteri AHY: Indonesia Harus Terdepan Menjaga Sumber Daya Air
- Kebijakan Kapolri Bagi Casis Polri di Papua Menuai Pujian, Simak Pernyataan Karo SDM Ini
- BNSP Akselerasi Tenaga Kerja Tersertifikasi Melalui PSKK