Kasus Perampokan, Kapolda Sumut Harus 'Galak'
Guru Besar USU Korban Terbaru
Senin, 13 April 2009 – 14:18 WIB
Erlangga berpendapat bahwa aparat kepolisian harus mengejar pelaku perampokan di rumah Prof Bachtiar. "Begitu ketemu pelakunya, langsung tembak saja. Ini penting untuk shock therapy. Kalau menunggu proses hukum di pengadilan, itu memakan waktu dan hukumannya belum bisa diharapkan menumbuhkan efek jera. Nah, berani nggak Kapolda membuat shock therapy yang membuat perampok takut," kata Erlangga.
Sebelumnya, senior Erlangga di UI, Prof Adrianus Meliala, pernah pula mengatakan bahwa pelaku perampokan bersenpi adalah pemain-pemain lama, yang pasti jumlahnya tidak banyak. "Karena merampok dengan menggunakan senjata api itu bukan kejahatan yang gampang. Pasti pelakunya sudah profesional, bukan amatiran. Dengan demikian, ketika terjadi serangkaian perampokan bersenjata api di satu wilayah tertentu, saya yakin pelakunya ya itu-itu juga," ungkap Adrianus beberapa waktu lalu.
Kasus perampokan yang menimpa keluarga Prof Bachtiar ini, menambah panjang daftar kasus perampokan yang terjadi di Medan dan sekitarnya. Sebelumnya, pada 3 April 2009, perampokan terjadi dengan menggasak uang sebanyak Rp 300 juta milik nasabah Bank Panin Medan Barat. Perampokan dengan senjata api juga menimpa Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bank Mestika di Jalan S Parman No. 30 Medan, 27 Maret 2009, yang membawa kabur tas berisi uang Rp 1 miliar. Sementara sebelumnya, juga sudah terjadi perampokan dengan modus sama di KCP Bank Mandiri Jalan TD Pardede, yang mencatatkan hasil rampokan sebesar Rp 1,2 miliar.
Berikutnya, di pekan pertama April, perampokan bersenjata api terjadi pula di Langkat, tepatnya di Kantor Urusan Pelayanan Teknis (KUPT) di Jalan Perjuangan, Kelurahan Bukit Kubu, Kecamatan Besitang. Sementara sebelumnya pula, perampokan juga telah terjadi di Kecamatan Salapian. (sam/JPNN)
JAKARTA - Aksi perampokan yang menimbulkan korban jiwa lagi-lagi terjadi di Kota Medan, Minggu (12/4) pagi. Kali ini menimpa keluarga guru besar
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Gebu Minang Kirim Bantuan 9.000 Paket Sembako untuk Korban Bencana Sumbar
- Guru Besar Hukum Desak MA Beri Perhatian Khusus Perkara Sengketa Tanah
- 770 Ribu Honorer di Database BKN Bakal Tidak Terakomodasi PPPK 2024, Kasihan
- Kepala Basarnas Jakarta Ungkap Fakta Terkait Pesawat Jatuh di BSD
- Kejagung Periksa Empat Pejabat ESDM Terkait Kasus Korupsi Timah PT Timah Tbk
- Pesawat Terjatuh di BSD, 3 Penumpang Meninggal