Ke London, Menelusuri Dampak Teror di Norwegia
Warga Waspada, Ada Teror Kepala Babi di Masjid Oxford
Selasa, 02 Agustus 2011 – 08:08 WIB
Di Inggris, setiap akhir pekan, sebagian warga Kota London menghabiskan waktu berjam-jam untuk kamping di area pedesaan. Kebetulan, di Sirkuit Silverstone, dihelat World Superbike (WSBK) seri ke-9.
Panitia balapan tidak menganggap serangan di Oslo itu sebagai sebuah gangguan. Buktinya, tidak ada pengamanan khusus dari kepolisian Scotland Yard. Panitia hanya menyewa sejumlah petugas keamanan swasta dari G4S untuk menggantikan fungsi polisi di sirkuit legendaris tersebut. Kami kebetulan masuk ke sirkuit bersama rombongan media dari Thailand, Vietnam, dan Prancis. Kami cukup menunjukkan kartu media tanpa pemeriksaan khusus oleh petugas G4S.
Di media massa lokal, sejak tiga hari lalu, porsi pemberitaan mengenai ancaman aksi ultrakanan di Inggris tak berlebihan. Berita seputar Breivik memang tetap dimuat di halaman utama koran-koran di sana. Namun, porsinya lebih banyak bersifat review atas kejadian berdarah di Norwegia tersebut.
Yang baru adalah seputar perkembangan penyelidikan keterkaitan Breivik dengan sel ultrakanan radikal di London, Knights Templar. Dari data yang dimiliki polisi, Breivik disebut-sebut pernah bertemu elite Knight Templar di London, 2002.
Norwegia pekan lalu diguncang teror yang dilakukan Anders Behring Breivik. Sebanyak 77 orang tewas. Perbuatan biadab itu disebut-sebut terkait dengan
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor