Ke Tokyo, Kali Pertama Hadiri Resepsi Pernikahan Gaya Jepang

Mempelai Pria Menangis sebelum Tinggalkan Ruangan

Ke Tokyo, Kali Pertama Hadiri Resepsi Pernikahan Gaya Jepang
RESEPSI JEPANG MODERN: Pasangan Kazuyuki-Yukari bersama teman-teman kuliah di Amerika Serikat saat resepsi di Hotel Okura Tokyo. Foto: Jawa Pos Photo
Asal tahu saja, naik taksi sekali duduk langsung Rp 70 ribu. Naik subway lebih ekonomis, tapi makan dan lain-lainnya masih sangat mahal. Oleh-oleh" Lupakan kalau saya ke Jepang. Gantungan kunci saja paling murah Rp 40 ribu!

Pengin makan seperti di Indonesia" Lebih lupakan lagi. Durian satu buah Rp 500 ribu. Tebu satu batang pendek Rp 30 ribu. Kelapa muda" Satu buah Rp 70 ribu. Untung saya gak suka durian!

Dulu waktu masih lebih muda (dan masih pacaran dengan orang Jepang), mungkin tidak apa-apa dipaksakan. Sekarang, benar-benar nyaris tak ada alasan untuk ke sana. Saya kali terakhir jalan-jalan di sana pada 2005, jalan-jalan pertama bersama istri. Bukan bulan madu, karena waktu itu kami berdua sama-sama sakit selama di sana!

Tapi pekan lalu, saya memang wajib ke Jepang. Pada Minggu pekan lalu (30/5), sahabat saya menikah. Namanya Kazuyuki Miyake alias Kazu, teman kuliah waktu di Sacramento City College dan California State University Sacramento (1995-1999).

Datang kawinan di Indonesia sudah biasa. Datang kawinan di Jepang, buat saya, baru kali pertama. Sangat berkesan, substansi lebih penting daripada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News