Kebebasan Pers Indonesia Tidak Memburuk, Tapi Mengkhawatirkan

Abdul Manan sebagai perwakilan jurnalis independen berpendapat kepemilikan media memiliki dampak yang signifikan, khususnya saat pemilu dan pilkada berlangsung. Hal ini bisa nyata terlihat saat media dimiliki oleh pemimpin partai.
"Ini benar-benar terjadi, namun pada akhirnya kredibilitas mereka masih yang utama dan masyarakat yang kritis akan bisa mengetahuinya."
Menurutnya liputan media bisa membagi opini publik jika hanya ada dua kandidat, dengan memberikan contoh pada Pemilu Presiden yang terakhir.
Arif mengatakan tidak khawatir dengan banyaknya kemunculan media saat ini, karena pada akhirnya bisa membantu warga mendapat informasi yang akurat.
"Anda tinggal pindah ke media yang lain. Jadi saya percaya betul bahwa ketidaknetralan media bisa dijawab dengan pluralisme media.”
Masa depan pers di Indonesia

Foto: Koleksi ANU
Sementara itu Dr Ross Tapsell, dosen senior dari Australian National University (ANU) yang banyak meneliti masalah media dan budaya di Asia Pasifik, khususnya Indonesia mengatakan tantangan yang dialami Indonesia adalah sama dengan yang dialami negara-negara lain di dunia.
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina