Keberadaan Pilot Sukhoi Masih Misterius

Keberadaan Pilot Sukhoi Masih Misterius
Salah satu anggota Tim SAR dari Rusia saat mendaki Gunung Salak, Minggu (13/5). Foto : Arundono W/JPNN
"Kemudian pengambilan sampling terhadap jenazah untuk dilakukan pemeriksaan DNA. Langkah berikutnya, melakukan pemeriksaan DNA terhadap jenazah sebagai data postmorthem. Karena itu, kita harapkan malam ini (kemarin) juga seluruh rangkaian kita selesaikan," jelasnya.

Dalam melakukan proses identifikasi jenazah, Musshadeeq menuturkan, pihaknya dibantu tim dari Rusia. Kemarin, hadir Ketua Pusat Forensik Rusia, Andrey Kovalev. Dia menuturkan pihaknya akan membantu semaksimal mungkin identifikasi jenazah korban. "Kami akan menyelidiki kasus ini sampai tuntas. Selasa nanti, Prof Ivanov yang merupakan pakar biomolekuler akan datang untuk membantu proses identifikasi," ujarnya.

Ketika ditanya, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan proses identifikasi, Kovalev tidak bisa memastikan. Namun, dia mengatakan hal tersebut bisa memakan waktu cukup lama karena banyaknya jumlah potongan jenazah. "Sulit untuk mengatakan berapa lama proses itu berlangsung. Paling cepat dua minggu. Tapi kami seratus persen yakin ada dua potongan besar jasad berasal dari Rusia," jelas Kovalev.

Kadiv Humas Mabes Polri Boy Rafli Amar menambahkan, tim gabungan antara Indonesia dan Rusia berjumlah 110 personil. Terkait prosedur identifikasi, Musshadeq menjelaskan jika tim DVI Indonesia melakukan prosedur internasional sesuai dengan standar Interpol. "Jadi sudah sesuai dengan standar internasional,"ungkapnya. (kuh/ken/dim)

     

JAKARTA - Kabar mengejutkan sempat beredar dari tim evakuasi di lokasi jatuhnya SSJ 100. Jenazah seorang pria berambut putih yang diduga pilot Alexander

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News