Kebijakan Pertanian Justru Tingkatkan Produksi dan Sejahterakan Petani

Ana menambahkan, masalah pangan bukan lagi pada aspek produksi, tetapi pada aspek hilir dan tata niaga telah diterbitkan kebijakan harga bawah dan harga atas untuk melindungi petani dan konsumen.
Rantai pasok diperpendek dengan program Serap Gabah Petani dan Toko Tani Indonesia.
Guna melindungi petani dari gagal panen diberikan asuransi pertanian.
"Untuk melindungi petani dari gempuran impor, diterbitkan kebijakan pengendalian impor pangan. Ini menunjukkan kebijakan yang tepat dan hasilnya nyata dirasakan langsung oleh petani,” tegas Ana.
Masalah tata kelola pangan pun ditertibkan oleh Mentan. Demi mengawal program dibentuk Satgas KPK, Kejagung, Polri dan BPKP berkantor di Kementan, program dikawal agar tepat sasaran dan sesuai aturan.
Dibentuk Saber Pungli sehingga bila ada pegawai yang bermain-main proyek maupun pungli langsung dipecat, lebih dari 165 pegawai sudah dimutasi dan demosi.
Dalam rangka menghadapi Ramadan dan Idulfitri digerakkan Satgas Pangan dengan hasil lebih dari 80 kasus diproses hukum.
“Kartel dan mafia pangan diberantas Mentan, supaya tidak bercokol di bumi Indonesia. Bila perlu dicerubin ke laut sebagaimana Bu Susi Menteri KKP menenggelamkan kapal ilegal fishing," ungkap Ana.
Pembangunan pertanian saat ini hasilnya fantastis dan berjalan on-the track sesuai roadmap kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani.
- Wamentan Sudaryono Kunjungi Pusat Pertanian di Belanda, Ini Tujuannya
- Kementan Kukuhkan Young Ambassador Agriculture 2025 & Duta Brigade Pangan Inspiratif
- Mentan Amran Sebut Produksi Beras Melonjak, Ini Angka Tertinggi
- Wamentan Sudaryono Optimistis Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia
- Kementan Cetak Petani Muda, Indonesia Jadi Role Model Global
- Mentan Amran dan Wamentan Sudaryono Jadi Ujung Tombak Mencapai Swasembada Pangan