Kebrutalan Assad dan Gencatan Senjata Abal-Abal di Ghouta

Kebrutalan Assad dan Gencatan Senjata Abal-Abal di Ghouta
Ghouta Timur porak-poranda akibat perang saudara Syria. Foto: Al Jazeera

”Mereka tidak berhenti membombardir kami. Rezim Syria tidak tunduk pada gencatan senjata. Pelanggaran terus terjadi selama 24 jam terakhir ini,” lanjut Aboud.

Karena bentrokan antara pasukan pendukung Assad dan oposisi bersenjata semakin intensif, distribusi bantuan kemanusiaan pun terhenti kemarin. Padahal, jumlah bantuan pangan dan obat-obatan yang masuk Eastern Ghouta baru sedikit.

Kepada Associated Press, Syrian Network for Human Rights menyatakan bahwa aksi militer di Eastern Ghouta telah mengakibatkan sedikitnya 19 pasar porak-poranda. Praktis, aktivitas jual beli di Eastern Ghouta terhenti.

Selain itu, ada 7 rumah sakit dan klinik kesehatan serta 6 sekolah yang hancur setelah dihantam rudal. Itu belum termasuk 3 bangunan TK dan 10 posko keamanan sipil.

Di antara sekitar 400.000 penduduk Eastern Ghouta yang kini terperangkap konflik senjata, ada ribuan pasien yang membutuhkan perawatan intensif dengan segera.

Namun, situasi keamanan yang tidak memungkinkan membuat PBB belum bisa mengevakuasi mereka dari Eastern Ghouta. Padahal, tidak ada lagi obat-obatan dan peralatan medis yang bisa dimanfaatkan untuk merawat pasien-pasien yang kritis.

Kemarin, dari Moskow, militer Rusia menegaskan bahwa gencatan senjata yang tidak berjalan mulus di Eastern Ghouta itu disebabkan oposisi bersenjata.

”Kelompok-kelompok militan yang berkuasa di jalur evakuasi malah menyerang kami dan membuat rute yang kami bikin tidak bisa lagi dilewati,” ungkap Mayjen Vladimir Zolotukhin sebagaimana dilansir Reuters.

Sejak gencatan berlaku Sabtu (24/2), tiada hari berlalu tanpa serangan udara maupun darat dari pasukan Syria dan Rusia

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News