Kecelakaan Oleh Sopir Mabuk Naik Drastis

Kecelakaan Oleh Sopir Mabuk Naik Drastis
Kecelakaan Oleh Sopir Mabuk Naik Drastis

jpnn.com - JAKARTA - Penurunan angka kecelakaan pada arus mudik tahun ini menyisakan persoalan tersendiri.

Salah satu moda transportasi umum yang direkomendasikan pemerintah sebagai pengganti kendaraan pribadi, yakni bus, justru sering terlibat kecelakaan. Hampir seluruhnya akibat faktor human eror, khususnya sopir yang mabuk.
    
Data yang dirilis Mabes Polri kemarin menunjukkan, selama 10 hari pelaksanaan operasi ketupat 2014 terdapat 268 bus yang terlibat kecelakaan atau rata-rata 26 bus per hari. Jumlah tersebut meningkat drastis dibandingkan periode yang sama tahun lalu sejumlah 159 bus. Ada peningkatan sekitar 68 persen.
    
Kabagpenum Divhumas Polri Kombes Agus Rianto menjelaskan, laporan penyidik laka lantas di seluruh daerah menunjukkan jika hampir seluruh kejadian kecelakaan adalah akibat kesalahan pengemudi.

"Kondisi moda transportasinya sudah laik jalan, dan hanya sedikit  penyebab dari infrastuktur jalan," terangnya di Mabes Polri kemarin.
    
Dia menguraikan, ada lima jenis kelalaian yang paling sering dilakukan pengemudi saat mudik tahun ini, termasuk sopir bus. Yakni, mengantuk, mabuk, melanggar batas kecepatan, tidak menjaga jarak dengan kendaraan lain, dan pindah lajur seenaknya.

Tahun ini, kelalaian berupa mabuk mengalami peningkatan enam kali lipat, dari 49 kejadian tahun lalu menjadi 309 kejadian.
    
Di luar kecelakaan bus, secara umum angka kecelakaan tahun ini cenderung turun dibanding tahun lalu. Selama 10 hari, terjadi 2.003 kejadian kecelakaan, turun 14 persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai 2.337 kejadian pada periode yang sama.

Penurunan juga terjadi pada jumlah korban meninggal, luka berat, dan luka ringan. Masing-masing 17, 17, dan 16 persen.
       

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkirakan arus balik akan dimulai kemarin  (1/8) sampai hari Minggu (3/8). Di jalur darat diprediksi lebih dari 200 ribu kendaraan akan menuju ke Jakarta. Sedangkan untuk jalur laut dan udara puncak arus balik baru terjadi pada akhir pekan ini.
    
Data sementara di Posko Nasional Lebaran di Kemenhub menyebutkan jumlah kendaraan yang menuju ke Jakarta mengalami kenaikan. Misalnya dari pelabuhan Merak jumlah kendaraan yang menuju ke ibukota mencapai 49.063. Dari jalur selatan yakni Cicurug dan Cisarua 111.607 kendaraan atau 26,95 persen kendaraan yang menuju ke Jakarta.

Sedangkan dari arah timur yakni Sadang, Ciasem, dan Cileunyi total kendaraan yang melintas sampai saat ini mencapai 253.897 kendaraan.
    
Dari pantauan kamera CCTV posko terpadu Lebaran kemenhub, kepadatan sudah mulai ada di beberapa titik. Misalnya di Padalarang. Terlihat kendaraan padat. Selain itu di Simpang Jomin, Gadok arah puncak, Ciawi dan Nagrek.  Di Jawa Tengah kemacetan terlihat di Karanganyar dan jembatan comal.
    
Menteri Perhubungan E.E Mangindaan mengatakan arus balik pada mudik hari ini berbeda dengan tahun lalu. Tahun lalu puncaknya pada H+3. "Kalau balik hari ini diperkirakan akhir pekan baru akan melonjak tajam," jelasnya.
    
Menurut Mangindaan, hal itu disebabkan liburan pegawai yang masih panjang. Tahun ini PNS libur sampai tanggal 4 Agustus. Sehingga diperkirakan mereka akan kembali pada sabtu hari ini atau hari Minggu besok. Faktor yang lain yakni liburan sekolah yang masih panjang. "Sekolah baru masuk pada 11 Agustus," paparnya.
    
Meskipun belum ada kejelasan puncak arus mudik, Kemenhub sudah melakukan antisipasi agar tidak terjadi kemacetan. Caranya dengan memberlakukan buka tutup jalur di titik-titik kemacetan. Seperti di jembatan Comal, Simpang Jomin, dan Nagreg. Dia mengatakan sistem itu sudah diberlakukan di jembatan Comal. Kondisi itu terpaksa diberlakukan lantaran jembatan di Pemalang itu baru di buka satu jalur.
    
Untuk arus balik menggunakan kapal, puncaknya akan terjadi mulai hari ini. Mangindaan mengatakan pelabuhan-pelabuhan besar seperti Semarang, Merak, Bakahuni, serta Ketapang akan dipenuhi penumpang mulai Jumat malam (1/8). Dia menjelaskan tahun lalu lonjakan penumpang bisa mencapai 61.527 penumpang.
    
Pada bagian lain, kondisi bandara pun belum menujukkan peningkatan penumpang. Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Djoko Muratmodjo mengatakan bahwa sampai saat ini kondisi bandara masih normal. Hanya bandara Batam yang mencatat kenaikan signifikan yakni 16 persen dari tahun lalu. "Kemungkinan padat baru Sabtu atau Minggu," jelasnya. (bay/aph/kim)


JAKARTA - Penurunan angka kecelakaan pada arus mudik tahun ini menyisakan persoalan tersendiri. Salah satu moda transportasi umum yang direkomendasikan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News