Kecelakaan Pesawat Lagi, 65 Tewas

Alami Dekompresi 10 Menit setelah Tinggal Landas

Kecelakaan Pesawat Lagi, 65 Tewas
Puing pesawat Boeing 737-200 yang nahas di Bishkek, Kyrgyzstan. Foto: AFP
BISHKEK – Tragedi pesawat Spanair belum lagi hilang dari ingatan, kecelataan pesawat kembali merenggut puluhan jiwa. Pada Minggu malam (24/8) sebuah Boeing 737 dengan 90 penumpang jatuh sesaat setelah takeoff di dekat ibu kota Kyrgyzstan. Otoritas setempat menyatakan, 65 penumpang tewas dalam insiden ini.

Juru bicara pemerintah Roza Daudova mengatakan pesawat Boeing 737-200 itu akan menuju Teheran, Iran, ketika kecelakaan terjadi di dekat Manas International Airport di Bishkek. “Informasi yang kami terima, 22 penumpang selamat, termasuk dua awak pesawat,” katanya.  Sebelumnya, Daudova menyatakan 68 korban tewas dan 25 selamat. Namun, dia kemudian memberikan gambaran lebih kecil.

Seorang staf bandara mengatakan, awak pesawat nahas itu melaporkan adanya problem teknis sekitar 10 menit setelah tuinggal landas. “Mereka dalam perjalanan kembali ke bandara saat kecelakaan terjadi,” katanya.

Staf itu menolak menyebut nama dengan alasan bukan pihak yang berwenang memberi keterangan. Meski begitu, dia juga sempat mengatakan bahwa pesawat jet tersebut mengalami dekompresi mendadak sebelum jatuh di lading dekat sebuah desa, sekitar 30 kilometer dari ibu kota.

Saat pesawat terjatuh, asap tebal langsung membubung ke angkasa.  ”Kami tidak bisa bernapas karena lorong kami terbakar,” ujar  Ali Khozemi, 39, pengusaha asal Teheran yang terbang bersama dua saudara perempuannya.

Menurut Yelena Bayalinova, juru bicara Menteri Kesehatan, di antara korban selamat ada tujuh di antara 17 anggota tim basket dari sebuah sekolah di Bishkek, ibu kota Kyrgyzstan. Namun, Penasihat Presiden Tokon Mamytov kemudian menyatakan bahwa para atlet sekolah itu anggota tim voli, bukan tim basket. ”Ini kecelakaan udara terburuk dalam beberapa tahun terakhir. Belum pernah kami alami yang seperti ini,” ujarnya.

Di antara 22 korban yang selamat, 18 masih dirawat di rumah sakit. Empat lainnya sudah dipulangkan karena hanya luka ringan. “Penumpang pesawat ini terdiri atas 24 warga Kyrgyzstan dan 52 warga Iran. Ada juga tiga warga Kazakhstan, dua warga Kanada, seorang warga Turki, dan seorang warga Tiongkok,” jelas Dauva.

Petugas masih meneliti penyebab kecelakaan. Russia mengirimkan ahli kecelakaan udara untuk membantu negara bekas soviet yang telah merdeka pada 1991 itu.

BISHKEK – Tragedi pesawat Spanair belum lagi hilang dari ingatan, kecelataan pesawat kembali merenggut puluhan jiwa. Pada Minggu malam (24/8)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News